MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP
MATERI KERAJINAN
FUNGSI HIAS (Materi Prakarya dan Kewirausahaan Kls 12 Semester 1)
KERAJINAN FUNGSI
HIAS BERBAHAN LIMBAH
* KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Kerajinan adalah
sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata ‘kerajinan’ berasal
dari kata ‘rajin’ yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan
tangan.
Fungsi hias
adalah sebuah pemanfaatan suatu benda yang bertujuan untuk memperindah suatu
ruangan/tempat agar indah dipandang mata. Jadi, pengertian dari
Kerajinan Fungsi
Hias dari Bahan Limbah sebagai Hiasan adalah suatu benda hasil karya seni
manusia (kerajinan) yang dibuat dari bahan limbah yang masih dapat dimanfaatkan
dan lebih mengutamakan fungsi hias atau estetika dalam proses pembuatannya.
untuk mengetahui Konsep Pemanfaatan Limbah dan Pengaruh Limbah Terhadap Lingkungan bisa di klik link tersebut
*ANEKA PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH
Berdasarkan
wujudnya – Limbah gas – Limbah cair - Limbah padat
Berdasarkan sumbernya – Limbah pertanian – Limbah industri – Limbah
pertambangan
Limbah domestik
Prakarya Berdasarkan senyawanya – Limbah organik, merupakan limbah yang bisa
dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, limbah organik mengandung unsur
karbon.
–Limbah anorganik, jenis limbah yang sangat
sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, limbah
anorganik tidak mengandung unsur karbon
Kerajinan Limbah Organik Dibagi Menjadi Dua,
Yaitu:
-Limbah Organik
Basah Limbah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah
dan sisa sayuran. Limbah organik basah yang dapat dijadikan karya kerajinan
adalah; kulit jagung, kulit bawang, kulit buah/biji-bijian, jerami dan
sebagainya.
– Limbah Kulit Jagung Kulit jagung dapat
dibuat menjadi berbagai karya seperti bunga, boneka, hiasan pensil, penghias
wadah, bingkai foto, sandal, anyaman (hiasan, keranjang atau tas), dan bentuk
kerajinan lainnya. Semakin banyak orang mencoba membuat karya dari kulit jagung
ini, maka semakin beragam karya unik dan artistik yang dihasilkan.
– Limbah Jerami Bagian-bagian jerami
memiliki keunikan masing-masing, yaitu dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar
kerajinan, dari mulai batang padi, ranting padi, selongsong padi dan gabah
kosong yang telah dirontokkan dari ranting padi. Produk kerajinan dari limbah
jerami ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti hiasan dinding, bunga,
bingkai foto, wadah serbaguna, wadah pensil, dan sebagainya.
Untuk mengetahui Konsep Pengolahan Limbah mendalam bisa diklik link tersebut
• Limbah Organik Kering Limbah ini memiliki
kandungan air yang relatif sedikit. Contohnya kertas/kardus, kerang, tempurung
kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir
semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan,
karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
– Limbah Kertas Berbagai karya yang dapat
dihasilkan dari limbah kertas diantaranya keranjang, vas bunga, sandal, wadah
serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka baik bentuk
manusia atau pun hewan, dan masih banyak lagi. Prakarya
– Limbah Sisik Ikan Limbah sisik ikan bisa
dijadikan sebagai bahan utama pembuatan aksesori seperti; anting-anting, cincin,
kalung, bros, dan gelang. Hasilnya lebih terlihat unik, artistik, dan menarik.
Namun dapat pula dikembangkan menjadi bentuk- bentuk penghias kartu atau wadah
serbaguna juga miniatur hewan bersisik seperti naga atau bentuk lainnya.
– Limbah Cangkang Kerang Hasil dari limbah
cangkang kerang adalah kerajinan yang unik dan disukai banyak orang. Cangkang
kerang yang berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat
sabun, penghias frame foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, aneka lampu,
dan sebagainya. Sedangkan kerang- kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan
sebagai tirai, replika hewan, bunga, miniatur bangunan, dan masih banyak lagi.
– Limbah Tempurung Kelapa Kerajinan
tempurung kelapa banyak dijual untuk dijadikan buah tangan dengan berbagai
macam bentuk. Mulai dari aksesoris wanita seperti jepitan, bingkai foto, tas,
sandal hingga perabotan rumah tangga seperti; sendok garpu, piring,mangkuk
gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan, dan asbak. Dan sebagai interior ruangan
seperti; penutup lampu, jam dinding, dan aneka bentuk lainnya.
Kerajinan Limbah Anorganik Limbah anorganik
dibagi menjadi dua, yaitu:
• Limbah
Anorganik Lunak Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah
dibentuk atau diolah secara sederhana. Contohnya: tambangan, dan domistik yaitu
dari sampah rumah tangga, botol, plastik, karet sintetis, kain perca, potongan
atau pelat dari logam, berbagai jenis batu- batuan, pecah-pecahan gelas,
tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain.
–
Limbah Plastik Botol-botol plastik, gelas plastik, sedotan, dan apapun benda
plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang bermacam-macam terkadang
hanya dibuang saja sebagai sampah. Limbah plastik tersebut bisa dimanfaatkan
menjadi karya kerajinan, diantaranya bisa dijadikan sebagai hiasan, tas,
aksesoris, taplak meja, dan lain-lain.
– Limbah Kemasan Minuman/Makanan Kemasan
adalah wadah sebagai bagian terluar yang berfungsi untuk membungkus sebuah
produk agar sebagai pelindung produk. Pada kemasan ini yang akan digunakan
adalah kemasan yang berasal dari limbah pangan dan minuman. Kemasan yang lebih
banyak berbentuk kotak ternyata dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan
yang tidak menjemukan. Prakarya
– Limbah Kain Perca Produksi pakaian yang
dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi,
menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang
dihasilkan banyak jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada batik
kotak-kotak, bunga, dan sebagainya. Limbah ini bisa dimanfaatkan untuk
dijadikan kerajinan yang unik dan bermanfaat. Prakarya
• Limbah Organik Keras Limbah yang terdiri
dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa,
melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran
dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya: pelat-pelat dari logam,
pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainya. Prakarya
– Limbah Kaleng Pengolahan limbah kaleng
memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun selain alat tradisional yang
digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi mesin. Produk
daur ulang kaleng yang sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang
dilukis menggunakan cat akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibentuk
menjadi miniatur kendaraan atau robot, hiasan, dan sebagainya. Prakarya
– Limbah Kaca Kaca bekas dapat diambil dari
botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Selain untuk
aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik yang
digunakan sebagai penghias benda seperti guci, kap lampu, miniatur dan
sebagainya. Prakarya
– Limbah Keramik Sama dengan limbah kaca,
pecahan keramik dapat diambil dari piring, mangkuk, atau keramik lantai. Limbah
keramik bisa digunakan sebagai hiasan, seperti guci, dekorasi lantai, hiasan
dinding, dan lain-lain. Prakarya
FUNGSI HIAS PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Produk kerajinan
dari bahan limbah pada umumnya digunakan sebagai benda hias. Benda hias adalah
benda yang berfungsi sebagai hiasan. Berdasarkan hasil karya kerajinan, benda
hias mempunyai dua tujuan, yaitu:
a. Karya hiasan
yang murni (pure art), yaitu karya benda hias yang dibuat sebagai dekorasi
(hiasan). Contoh: lukisan, patung, relief, dan lain-lain.
b. Karya hiasan
yang dwi fungsi, yaitu karya hiasan yang difungsikan sebagai benda pakai.
Contoh: asbak, vas bunga, kap lampu, tempat koran atau majalah, wadah tempat,
dan lain-lain. Prakarya
UNSUR ESTETIKA DAN ERGONOMIS PRODUK KERAJINAN
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan
unsur estetika dan ergonomis.
1. Unsur
Estetika Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. Keindahan
adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Nilai-nilai
keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan
(unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast)
sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun
rasa senang. Prakarya
2. Unsur Ergonomis Unsur ergonomis karya kerajinan
selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan.
Adapun unsur
ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
– Keamanan
(security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan
tersebut.
– Kenyamanan
(comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
Barang yang enak digunakan disebut barang terapan.
–
Keluwesan(flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah
produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan
atau terapannya.
MOTIF RAGAM HIAS KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Berbagai motif
ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain
seperti berikut:
1. Motif Realis Motif realis ialah motif yang
dibuat berdasarkan bentuk- bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk
tumbuh- tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan,
matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
2. Motif
Geometris Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur
menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut,
dan silinder.
3. Motif Dekoratif Pengertian dekoratif adalah
menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah.
Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan
ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.
4. Motif Abstrak
Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang
digambarkan atau memang benar- benar abstrak karena tidak menggambarkan
objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan.
TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN LIMBAH
1. Teknik
Membentuk
– Teknik Gulung (Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung.
Teknik inidapat digunakan untuk membuat benda kerajinan yang terbuat dari
limbah kertas atau limbah plastik
– Teknik Lebur Teknik ini
digunakan apabila sang perajin ingin mendaur ulang kaleng, kaca, besi, d.l.l.
(limbah anorganik) menjadi bentuk yang baru.
– Teknik Cetak Cara pembentukan biasanya menggunakan mesin/alat
bantu. Biasanya bahan limbah (anorganik; kaleng, kaca, besi, d.l.l.) dileburkan
atau dilelehkan terlebih dahulu, kemudian dibentuk/dicetak kembali.
2. Teknik Menganyam Teknik menganyam dapat digunakan
untuk pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik
dengan karakteristik tertentu (lunak, lentur). Contoh: keranjang, tikar, topi,
taplak, tas, hiasan dinding, dan sebagainya.
3. Teknik Sobek
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah
kertas dan kain perca.
4. Teknik Lipat
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah
kertas. Contoh: origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum dianyam), dan
benda kerajinan lainnya.
5. Teknik Bubur
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah
kertas, yaitu limbah kertas yang dibuat menjadi bubur kertas (bahan dasar
kerajinan).
6. Teknik Tempel
Biasanya digunakan dalam pembuatan benda kerajinan berbahan limbah organik
maupun anorganik yang direkatkan menggunakan lem/bahan perekat.
– Teknik Tumpuk; Teknik ini menggunakan cara menumpuk atau menyusun.
–Teknik sambung adalah teknik
cara menempel dengan menyambungkan bagian satu suatu bahan kerajinan dengan
ujung lainnya.
– Teknik press adalah teknik menempel dengan menekankan kedua bagian
bahan kerajinan untuk disatukan. Prakarya
7. Teknik Menjahit Teknik ini merupakan proses
dalam menyatukan bagian- bagian kain/bahan lain yang telah digunting
berdasarkan pola.
8. Teknik
Memotong Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan
limbah organik maupun anorganik.
9. Teknik
Menggergaji Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan yang
biasanya terbuat dari bahan limbah kayu atau besi.
PENGEMASAN PRODUK KERAJINAN
1. Kemasan
Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel. Saat ini kemasan kertas
masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik
dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang
luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif
terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan Prakarya
2. Kemasan Kayu
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia. Kayu adalah
bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang
mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu
untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya
hutan penghasil kayu.
3. Kemasan
Plastik Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa
jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester,
nilon, dan vinil film. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis
akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama
dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan
transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya
rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras.
DESAIN PRODUK ANEKA PRODUK KERAJINAN BAHAN
LIMBAH
Desain produk
kerajinan merupakan salah satu lingkup desain produk yang mengkhususkan diri
dalam pembuatan desain produk kerajinan. Benda/produk hasil desain produk
kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness),
estetika (keindahan), seni (art), adiluhung, berharkat tinggi, khusus, khas,
dan kehalusan rasa sebagai unsur dasar. Sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada
pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis).
Karena didasari oleh keterampilan dan
kehalusan rasa, maka benda-benda hasil produk kerajinan umumnya sangat
mengeksploitasi dan menonjolkan aspek rupa dan keindahan (estetika). Dalam sejumlah
kasus, ada kecenderungan menggunakan pola (pattern) atau bentuk (form, shape)
yang rumit (complicated), serta mungkin juga mengeksploitasi dan menerapkan
ragam hias (ornamen).
UNSUR ESTETIKA,
ERGONOMIS, PRAKTIS DAN MARKETABLE PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Unsur Estetika
adalah unsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan.
Unsur ergonomis
adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk
desain mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur benda kerajinan yang
mengutamakan kenyamanan dalam penggunaannya. Adapun unsur ergonomis karya
kerajinan yang harus dimiliki, yaitu Keamanan (security), Kenyamanan
(comfortable), Keluwesan (flexibility).
Unsur Praktis merupakan bagian dari Unsur Ergonomis (kenyamanan dan
keluwesan). Unsur praktis dalam desain produk kerajinan menitikberatkan
terhadap fungsi kegunaannya. Misal, apakah produk kerajinan produk tersebut
mudah dipakai/digunakan dan membuat konsumen nyaman atau tidak. Marketable
memiliki arti suatu barang yang cocok dijual di pasaran. Salah satu barang yang
dapat bersifat Marketable adalah produk kerajinan berbahan dasar limbah organik
maupun anorganik. Selain bahan dasar limbah yang digunakan cukup murah dan
mudah ditemukan, bentuk jadi desain produknya pun (yang unik dan bernilai
estetik) akan menjadikan produk kerajinan tersebut bernilai jual tinggi.
Prakarya
Marketable atau tidaknya sebuah produk
tergantung pada 2 elemen dasar yang diwakilkan dalam 2 kata yaitu “WHO (SIAPA)”
and “HOW (BAGAIMANA)”.
• WHO, secara
sederhananya siapa yang akan menjadi target market dari produk kerajinan yang
akan perajin jual. Dengan memahami kebutuhan dari konsumen maka perajin akan
tahu sasaran dari pengguna produknya, dan itu berarti produk tersebut
berpotensi marketable.
• HOW, Terkait dengan cara bagaimana perajin
mengirim produk kerajinannya hingga sampai ke tangan konsumen, dan konsumen
bisa merasakan manfaat dari produk kerajinan tersebut. Ini berarti adalah
bagaimana perajin mampu menciptakan permintaan atas produk kerajinan pada
target.
PELUANG USAHA, PENGEMBANGAN IDE, DAN RISIKO
USAHA PRODUK KERAJINAN
Ada banyak cara
bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, di antaranya
adalah memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para perajin atau
karyawannya. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus-menerus agar
wirausahawan dapat memenangkan persaingan.
Beberapa macam ide yang perlu dikembangkan,
antara lain sebagai berikut:
– Ide dalam pembuatan produk
kerajinan yang diminati konsumen.
– Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan
persaingan.
– Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk
kerajinan.
– Ide yang dapat mencegah
kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk kerajinan. Ide dalam pembuatan
desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang disenangi konsumen. Tahap
memilih jenis usaha ini biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah
dikembangkan sesuai kebutuhan.
Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha
kerajinan sesuai dengan yang diinginkan, tugas yang perlu diperhatikan seorang
wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut.
– Jenis usaha kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat.
– Jenis usaha kerajinan yang benar-benar akan membawa suatu
keuntungan.
– Jenis usaha kerajinan yang mudah mengurus dan mengerjakannya.
– Jenis usaha kerajinan yang mudah memeliharanya.
– Jenis usaha kerajinan yang
produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen.
– Jenis usaha kerajinan yang
bahan bakunya mudah didapat.
– Jenis usaha kerajinan yang mendapat dukungan serta perlindungan
pemerintah.
Ide Usaha Faktor-faktor yang dapat
memunculkan ide usaha produk kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Faktor
Internal Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
sebagai subjek/pengusaha, antara lain:
– pengetahuan yang dimiliki,
– pengalaman dari individu
itu sendiri,
– pengalaman saat ia melihat
orang lain menyelesaikan masalah,
–intuisi yang merupakan pemikiran yang
muncul dari individu itu sendiri.
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah
hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah
inspirasi usaha, antara lain:
– masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
– kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
– kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang
lain,
– pemikiran besar untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan
dengan baik, wirausahawan tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek,
menengah, dan panjang. Selanjutnya, untuk memulai usaha produk kerajinan,
wirausahawan harus mengetahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui
prospek usaha, barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan
prasarana, serta modal usaha.
Risiko Usaha
1.Risiko Usaha
Internal adalah risiko yang timbul
dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri. Resiko usaha internal di
antaranya seperti berikut:
– Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen.
– Kehilangan karyawan/personil yang handal.
– Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan
barang yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen.
– Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko usaha yang berakibat
ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan
perusahaan.
2.Risiko bagi
Lingkungan Usaha yang Bersifat Eksternal adalah risiko yang timbul dari
menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu
sendiri. Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai berikut:
– Risiko pelestarian lingkungan hidup yaitu risiko usaha yang akan
dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya
terjaga lingkungan alam, ekosistem, dan habitatnya.
– Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi
atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada lingkungan sosial dan budaya
masyarakat. Prakarya
– Risiko tanggung jawab
sosial perusahaan, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian
sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya. – Risiko
pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai akibat dari limbah
industri yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
– Risiko perekonomian masyarakat dan negara adalah risiko usaha yang
terjadi karena sebuah kesalahan manajemen di internal perusahaan dan
menimbulkan dampak perubahan perekonomian masyarakat dan negara.
ANALISIS PEMETAAN PELUANG USAHA, KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA PRODUK
KERAJINAN
Menganalisis
peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan
potensi usaha produk kerajinan yang dapat dimanfaatkan. Ancaman dan peluang
selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau
perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha. Pemetaan potensi
usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari setiap
daerah.
Analisis SOWT pada usaha produk kerajinan didasarkan pada
asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), serta meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis ini didahului oleh proses
identifikasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang
terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat penyusun
strategi.
Secara rinci ada
beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha
produk kerajinan, yaitu sebagai berikut:
1. Penetapan
Kelayakan Usaha Produk Kerajinan Menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha
produk kerajinan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah
produk kerajinan tersebut menghasilkan laba.
• Analisis
Kelayakan Teknis Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dilihat dari
aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan
teknis, perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan.
• Analisis Peluang Pasar Tujuan riset pasar
adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan tentang usaha
kerajinan yang akan dibuka (menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk
kerajinan yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan
merencanakan sasaran pelanggan).
• Menentukan Jumlah Pembelian Potensial dalam
Tiap-Tiap Segmen Pasar Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen
potensial dari produk kerajinan baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode
sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini
adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar.
• Sumber Informasi Pasar
Adalah informasi untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan
datang dari usaha produk kerajinan.
• Uji coba pasar
memberikan kemungkinan paluang dalam pemasaran, distribusi, dan pelayanan.
• Studi
Kelayakan Pasar Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi risiko kerugian dan
kegagalan usaha produk kerajinan.
2. Analisis Kelayakan Finansial adalah landasan
untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan
tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Ada dua langkah dasar untuk pemilihan
alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu sebagai berikut:
• Penentuan kebutuhan finansial total dengan
dana yang diperlukan untuk operasional.
• Penentuan
sumber daya finansial yang tersedia.
3. Analisis Persaingan ini sangat penting
untuk pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan.
Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan
Kegagalan Usaha Faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha adalah sebagai
berikut:
1. Faktor Manusia merupakan faktor yang utama
dalam pencapaian keberhasilan usaha. Di sini diperlukan manusia yang beretos
kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang menyerah.
2. Faktor
Keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut
digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk
kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji
pegawai, promosi, dan biaya distribusi.
3. Faktor Organisasi, Dengan adanya faktor
organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga orang-orang akan
dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Faktor Perencanaan usaha dapat digunakan
sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan
harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan.
5. Faktor Mengatur Usaha Dalam kaitannya
dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu dilakukan oleh seorang wirausaha
adalah sebagai berikut :
• menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya,
• menyusun struktur organisasi usaha,
• memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan,
• menetapkan balas jasa dan insentif,
• membuat jadwal usaha,
• mengatur mesin-mesin produksi,
• mengatur tata laksana usaha,
• menata barang-barang,
• menata administrasi usaha,
• mengawasi usaha dan
pengendaliannya.
6. Faktor Pemasaran Faktor pemasaran produk
perusahaan dapat ditinjau berikut ini:
• daya serap pasar dan
prospeknya,
• kondisi pemasaran dan
prospeknya,
• program pemasarannya.
7. Faktor Administrasi Seorang wirausaha
mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya.
PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF DAN
INOVATIF MERANCANG KELAYAKAN DESAIN PRODUK KERAJINAN
Wirausaha kreatif akan memanfaatkan segala
peluang yang ada di lingkungannya dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya
sendiri dan bahkan orang lain, misalnya: memanfaatkan barang bekas. Inovatif
adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau
jasa ke arah yang lebih produktif.
Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.
2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat.
3. Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.
4. Untuk memuaskan konsumen.
5. Untuk menarik konsumen.
6. Inovasi produk atau
jasa yang dilaksanakan seorang wirausaha atau terarah secara spesifik, jelas,
dan memiliki desain yang dapat diterapkan serta diminati konsumen.
Comments
Post a Comment