Pengertian Limbah Padat, Peraturan tentang limbah Padat, Karakteristik Limbah Padat, Sistem Pengelolaan limbah Padat



Limbah padat didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. pengertian lain tentang limbah padat adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk indonesia dapat menyebabkan peningkatan volume timbulan limbah padat diperlukan pengaturan hukum pengelolaan limbah padat. peraturan yang mendasari pengelolaan dan pengolahan limbah padat terdiri dari:

1. UU  nomor 18 tahun 1008 tentang pengelolaan sampah

2. SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan

3. SNI 19-3694-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan

4. pedoman pengelolaan persampahan perkantoran dan pemukiman di lingkungan kementerian pekerja umum.

Limbah pada dibedakan menjadi 2:

1. limbah padat basah

limbah padat yang berbentuk bahan-bahan organik yang mudah terurai oleh mikroorganisme. proses penguraian akan terjadi apabila limbah padat dibiarkan dalam keadaan basah dan berada pada temperatur optimum sekitar 20-30 derajat celsius. pada umumnya limbah padat basah dimanfaatkan sebagai kompos. contoh dari limbah padat yaitu sisa makanan, sayuran, kulit buah lunak, dan daun.

2. limbah padat kering

limbah padat yang berbentuk bahan organik dan anorganik. pada umumnya limbah padat kering tidak cepat terurai mikroorganisme sehingga sulit mengalami pembusukan. limbah padat kering anorganik dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk lain yang bermanfaat. contoh dari limbah padat kering, yaitu kertas, plastik, wadah pembungkus makanan atau minuman, kaleng, kayu, logam, dan gelas atau kaca.

karakteristik limbah padat dapat dibedakan menjadi 3 jenis

1. karakteristik fisik

berat jenis, kandungan air atau kelembapan, ukuran dan distribusi partikel, field capacity, permeabilitas

2. karakteristik kimia

kadar volatil, kadar abu, dan kandungan energi

3. karakteristik biologi 

seperti jumlah lalat dalam sampel limbah padat. kehadiran atau jumlah lalat dilakukan dengan meletakkan alat fly grill diatas tumpukan limbah padat sesuai dengan masing-masing klasifikasinya.

Sistem pengelolaan limbah padat terdiri dari 5 aspek yang saling mendukung dan berhubungan satu dengan yang lainnya.

1. aspek teknik operasional

teknik operasional pengelolaan limbah adat perkotaan yang terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya. yang pertama adalah pewadahan, pewadahan adalah aktivitas menampung limbah padat etara dalam suatu wadah individual dan kumonal di tempat sumber limbah padat. pewadahan dimulai dengan pemilahan.

kedua adalah pengumpulan, pengumpulan adalah aktivitas penanganan yang tidak hanya mengumpulkan limbah padat dari wadah individu dan atau komunal melainkan juga mengangkutnya ke tempat tertentu, baik dengan pengangkutan langsung maupun tidak langsung. jenis limbah yang terpilah dan bernilai ekonomi dapat dikumpulkan oleh pihak yang berwenang pada waktu yang telah disepakati bersama antara petugas pengumpul dan masyarakat penghasil limbah padat.

ketiga pemindahan, pemindahan adalah kegiatan memindahkan limbah padat hasil pengumpulan dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. pemilahan di lokasi pemindahan dapat dilakukan dengan cara manual oleh petugas kebersihan dan atau masyarakat yang berminat. cara pemindahan dapat dilakukan secara manual, mekanis, atau gabungan manual dan mekanis.

keempat pengangkutan, pengangkutan adalah kegiatan membawa limbah padat dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber limbah padat menuju ke tempat pembuangan akhir.

kelima pengolahan, pengolahan adalah suatu proses untuk mengurangi volume limbah padat dan atau mengubah bentuk limbah padat menjadi bermanfaat. teknik pengolahan limbah dapat dilakukan dengan pengomposan, insersi yang berwawasan lingkungan, daur ulang, pengurangan volume limbah padat dengan pencacahan atau pemadatan, biogasifikasi.

keenam pembuangan akhir, adalah tempat dimana dilakukan kegiatan untuk mengisolasi limbah padat sehingga aman bagi lingkungan.

2. aspek kelembagaan 

secara umum pengelolaan limbah padat di indonesia dilakukan oleh dinas kebersihan. selain berfungsi sebagai pengelola limbah padat, dinas tersebut berperan sebagai pengatur, dinas pengatur, pengawas , dan pembina pengelolaan limbah padat.

3. aspek hukum dan pengaturan

dalam rangka menerapkan sistem peraturan dalam pengelolaan limbah padat, arah kebijakan yang perlu ditempuh adalah upaya penegakan hukum secara sistematis dan terpadu sehingga akan berpengaruh pada perubahan perilaku masyarakat yang berwawasan lingkungan.

4. aspek pembiayaan

merupakan sumber daya penggerak agar pengelolaan limbah padat dapat berjalan dengan lancar. aspek pembiayaan terdiri dari biaya perencanaan, pembangunan, pelaksanaan, dan pemeliharaan. pada umumnya sumber pendanaan pengelola berasal dari APBD.

5. aspek peran serta masyarakat

salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan limbah padat adalah dengan mengadakan kampanye mengenai 4R. upaya-upaya ini diarahkan kepada masyarakat sebagai sumber limbah padat agar kesadaran, kepedulian, dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah padat lebih meningkat.

terdapat beberapa sistem pengolahan limbah padat berfungsi meningkatkan kembali nilai dari limbah padat tersebut. beberapa komposisi limbah padat yang dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang yaitu kaleng alumunium, kertas, plastik, gelas, serta kaca.


Comments

Popular posts from this blog

Infeksi Toxocara vitulorum (Toxocariosis) pada Ruminansia Besar

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

HASIL WAWANCARA BUDIDAYA BEBEK

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request