Metode Sinkronisasi Estrus Pada Hewan

 Sinkronisasi estrus adalah teknik manipulasi siklus estrus untuk menimbulkan estrus dan ovulasi pada sekelompok hewan secara bersamaan. Manfaat dari sikronisasi estrus adalah untuk menghasilkan anak yang seragam, memudahkan mengamati gejala berahi dan pelaksanaan inseminasi buatan serta transfer embrio, mengoptimalkan produksi susu. Sinkronisasi menggunakan prinsip memanipulasi kelangsungan hidup corpus luteum (CL). Terdapat dua cara pengendalian, yang pertama dengan memperpendek daya hidup CL sehingga hewan kembali estrus. CL fungsional dilisiskan pada fase diestrus dengan PGF2𝖺. Kemudian PGF2𝖺 diinjeksikan secara ganda selang 11-12 hari. Estrus akan terjadi pada hari 2-3 pasca penyuntikan PGF2𝖺. Cara kedua dengan memperpanjang daya hidup atau mengimitasi CL. Controlles internal drug release (CIDR) yang berisi preparat hormon progesteron berupa implan bisa diaplikasikan saat fase luteal maupun folikuler. CIDR dapat diikuti dengan pemberian prostaglandin. Sikronisasi ovulasi dilalui dalam beberapa tahap. Pertama injeksi GnRH dilakukan 7 hari sebelum penyuntikan PGF2𝖺 guna menumbuhkan folikel. Pemberian PGF2𝖺 berfungsi melisiskan CL yang mengahalangi pertumbuhan gelombang folikel baru. GnRH kembali diinjeksikan 48 jam berikutnya untuk mematangkan folikel dan menginduksi ovulasi. Metode ovsynch protocol, bisa dilakukan dengan penyuntikan GnRH pada 7 hari sebelum PGF dapat membuat sinkronisasi pertumbuhan folikel. Penyuntikan pertama GnRH akan menyebabkan folikel dominan ovulasi, atau secara spontan menghasilkan gelombang folikel baru. Penyuntikan PGF2𝖺 akan meregresikan CL. Penyuntikan GnRH kedua akan menyebabkan folikel menjadi dominan. IB dapat dilakukan 12-16 jam setelah penyuntikan GnRH ke-dua. Metode double ovsynch dilakukan dengan pemberian GnRH -PGF2𝖺- GnRH dengan waktu interval 7 hari sebelum ovsynch protocol, Metode lainnya yaitu two shoot PGF yaitu penyuntikan 2 kali PGF2𝖺 dengan interval 11 hari dari injeksi pertama, dan heat synch yaitu GnRH dan estradiol disuntikkan dengan interval satu hari, diikuti oleh TAI dua hari kemudian. Metode TAI (timed artificial insemination) yaitu, sapi dara dengan metode 5 hari prostaglandin + CDIR, sapi induk dengan metode 7 hari CO-Synch + CIDR.

Comments

Popular posts from this blog

Tegak kaki dan diagnose kepincangan kuda-sapi

Kasus Cystolithiasis Akibat Infeksi pada Anjing

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

Prolapsus Bola Mata yang Disertai Miasis pada Anjing

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Konsep Pengolahan Limbah

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request