Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Osmosis

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pakarkimia.com%2Ftekanan-osmotik%2F&psig=AOvVaw2ypFqTKIHJtVZEUuIMDTIH&ust=1635318315015000&source=images&cd=vfe&ved=0CAwQjhxqFwoTCKiE3K7B5_MCFQAAAAAdAAAAABAD


Osmosis merupakan suatu peristiwa berpindahnya zat yang terkandung dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke bagian yang konsentrasinya lebih tinggi (hipertonik) dan melalui membran semipermeabel. Membran semipermeabel merupakan selaput pemisah yang hanya bisa dilewati air dan molekulnya.

Membran ini harus bisa ditembus oleh zat pelarut sehingga menyebabkan tekanan sepanjang membran tersebut. Membran sel terikat oleh protein yang berada di luar permukaan maupun yang menembus, yang dikenal dengan model mozaik fluid.

Dari struktur membran, diketahui bahwa membran bukan hanya sebagai pembatas sel, tetapi juga berperan sebagai tempat keluar masuk sel. Osmosis ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. Materi terlarut dan kadar air di dalam sel

2. Materi terlarut dan kadar air di luar sel

Menurut Wikipedia Faktor yang mempengaruhi Osmosis:

1. Ukuran molekul yang meresap, molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid, molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.

3. Luas permukaan membrane, Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

4. Ketebalan membrane, kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.

5. Suhu, pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

Osmosis merupakan fenomena alami yang biasanya ditemukan pada tubuh tumbuhan dan hewan. Akar pada tanaman dapat menyalurkan air dari dalam tanah sampai ujung daun merupakan salah satu manfaat fenomena osmosis pada tumbuhan.

Akantetapi, hal ini bisa dicegah dengan cara meningkatkan tekanan pada bagian yang berkonsentrasi lebih encer atau konsentrasi rendah.

Suatu zat yang berbeda konsentrasi dengan zat lain di sekitarnya dapat mengalami peristiwa osmosis yang menyebabkan kedua zat tersebut konsentrasinya sama.

Sebagai contoh peristiwa yang menunjukkan sifat isotonik adalah pada hewan laut seperti kepiting (Arthropoda) dan bintang laut (Echinodermata) dengan lingkungannya.

Peristiwa seperti ini sangat penting bagi hewan laut atau hewan yang hidup di air tawar, karena jika berbeda konsentrasi akan terjadi osmosis yang menyebabkan penyusutan pada sel dan bahkan menyebabkan kematian.

Air sebagai pelarut bergerak melewati membran menuju bagian dengan jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar airnya sedikit. Garam sebagai materi terlarut dalam percobaan osmosis pada kentang.

Garam dapur (NaCl) merupakan elektrolit kuat yang terurai sempurna menjadi ion. Kation dan anion dalam garam atau keduanya mampu bereaksi dengan air sehingga menghasilkan reaksi yang disebut hidrolisis. Umumnya, garam yang mengalami hidrolisis akan mempengaruhi pH larutan.

Akan tetapi, ada beberapa jenis garam yang mengandung ion-ion logam alkali atau alkali tanah (kecuali Be2+) dan basa konjugasi asam kuat seperti Br- , NO2 - , CL- , dan NO3 - tidak mengalami hidrolisis dan disebut garam penghasil larutan netral.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

HASIL WAWANCARA BUDIDAYA BEBEK

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Infeksi Toxocara vitulorum (Toxocariosis) pada Ruminansia Besar

Kasus Cystolithiasis Akibat Infeksi pada Anjing

Prolapsus Bola Mata yang Disertai Miasis pada Anjing

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request