Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Osmosis
Osmosis merupakan suatu peristiwa
berpindahnya zat yang terkandung dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi
rendah (hipotonik) ke bagian yang konsentrasinya lebih tinggi (hipertonik) dan
melalui membran semipermeabel. Membran semipermeabel merupakan selaput pemisah
yang hanya bisa dilewati air dan molekulnya.
Membran ini harus bisa ditembus
oleh zat pelarut sehingga menyebabkan tekanan sepanjang membran tersebut.
Membran sel terikat oleh protein yang berada di luar permukaan maupun yang
menembus, yang dikenal dengan model mozaik fluid.
Dari struktur membran, diketahui
bahwa membran bukan hanya sebagai pembatas sel, tetapi juga berperan sebagai
tempat keluar masuk sel. Osmosis ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Materi terlarut dan kadar air
di dalam sel
2. Materi terlarut dan kadar air
di luar sel
Menurut Wikipedia Faktor yang
mempengaruhi Osmosis:
1. Ukuran molekul yang meresap, molekul
yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih
mudah.
2. Keterlarutan lipid, molekul
yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul
yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membrane, Kadar
resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk
resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membrane, kadar
resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya.
Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran
yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu, pergerakan molekul
dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang
tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
Osmosis merupakan fenomena alami
yang biasanya ditemukan pada tubuh tumbuhan dan hewan. Akar pada tanaman dapat
menyalurkan air dari dalam tanah sampai ujung daun merupakan salah satu manfaat
fenomena osmosis pada tumbuhan.
Akantetapi, hal ini bisa dicegah
dengan cara meningkatkan tekanan pada bagian yang berkonsentrasi lebih encer
atau konsentrasi rendah.
Suatu zat yang berbeda
konsentrasi dengan zat lain di sekitarnya dapat mengalami peristiwa osmosis
yang menyebabkan kedua zat tersebut konsentrasinya sama.
Sebagai contoh peristiwa yang
menunjukkan sifat isotonik adalah pada hewan laut seperti kepiting (Arthropoda)
dan bintang laut (Echinodermata) dengan lingkungannya.
Peristiwa seperti ini sangat
penting bagi hewan laut atau hewan yang hidup di air tawar, karena jika berbeda
konsentrasi akan terjadi osmosis yang menyebabkan penyusutan pada sel dan
bahkan menyebabkan kematian.
Air sebagai pelarut bergerak
melewati membran menuju bagian dengan jumlah materi terlarut paling banyak dan
kadar airnya sedikit. Garam sebagai materi terlarut dalam percobaan osmosis
pada kentang.
Garam dapur (NaCl) merupakan
elektrolit kuat yang terurai sempurna menjadi ion. Kation dan anion dalam garam
atau keduanya mampu bereaksi dengan air sehingga menghasilkan reaksi yang
disebut hidrolisis. Umumnya, garam yang mengalami hidrolisis akan mempengaruhi
pH larutan.
Akan tetapi, ada beberapa jenis garam yang mengandung ion-ion logam alkali atau alkali tanah (kecuali Be2+) dan basa konjugasi asam kuat seperti Br- , NO2 - , CL- , dan NO3 - tidak mengalami hidrolisis dan disebut garam penghasil larutan netral.
Comments
Post a Comment