Sejarah Jambu Kristal (Psidium guajava L.)
![]() |
| https://www.pexels.com/id-id/pencarian/guava/ |
Tanaman jambu biji bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Tanaman jambu biji ini ditemukan pertama kali di Brazil, Amerika Tengah. Penemu tanaman ini adalah Nikolai Ivanovich Vavilov ketika sedang mengunjungi berbagai negara (1887-1942) yaitu Afrika, Asia, Eropa, Amerika Selatan, dan Uni. Nama latin dari jambu biji adalah Psidium guajava. Dalam bahasa yunani kuno Psidium berarti delima, sedangkan guajava yang berasal dari bahasa Spanyol Guabaya yang berarti sebutan orang Spanyol pada pohon jambu biji.
Pada tahun 1998 misi Teknik Taiwan memperkenalkan jambu biji kristal di Indonesia. Jambu kristal memiliki 3% biji pada daging buahnya dikatakan hampir tidak memiliki biji namun ada dengan jumlah yang sangat sedikit. Jambu bangkok merupakan tanaman mutasi yang menghasilkan buah jambu biji kristal. Penemu tamanan ini adalah XI-Yao Lai dan Jiang-Ming Dong merupakan petani yang berasal dari Yanvhao District, Kaohsiung, Taiwan pada tahun 1991. 4 sentra hortikultura yang terkenal di Taiwan adalah Kaohsiung. Nama lain jambu kristal pada Negeri Farmosa adalah shuijing ba dan shui-jing memiliki makna kristal. Taiwan merupakan tempat yang pertama kali diperkenalkan dengan jambu kristal. Keunikan yang dimiliki jambu kristal karena memiliki jumlah biji yang sedikit dan daging buah yang renyah dan sangat banyak membuat pasar merespon positif buah jambu ini.
Pada tahun 1998 buah jambu kristal masuk ke Indonesia melalui Misi Teknik Taiwan. Misi teknik pertanian dikirimkan oleh Pemerintah Taiwan sebagai bentuk diplomasi Taiwan dengan Indonesia dalam program Internatinal Cooperation and Development Fund (ICDF). Pada tahun 2006 daerah Mojokerto, Jawa Timur merupakan tempat yang pertama kali dilakukannya pengembangan buah jambu kristal oleh Misi Teknik Taiwan bersama Dinas Pertanian Mojokerto dengan jumlah popolasi sebanyak 1500 tanaman dari banyaknya bibit cangkokan. Mutiara Tani Taiwan merupakan salah satu kelompok tani yang berada di sekitar Mojokerto yang mendapatkan beberapa pohon dari 1000 pohon yang akan dibagikan. Jambu ini memiliki hasil yang sangat memuaskan karena mudah beradaptasi. Jambu kristal bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 58 meter dpl di Desa Tumapel. Pada Desa Pacet yang berada di Mojokerto buah jambu kristal dapat tumbuh dengan baik meskipun berada di ketinggian 800 meter dpl. Hal yang disayangkan adalah pematangan buah pada dataran tinggi membutuhkan waktu yang lebih lama. Pematangan buah pada dataran rendah hanya membutuhkan waktu 2,5-3 bulan setelah bunga mekar, tetapi pada dataran tinggi pematangannya mencapai 4-5 bulan. Pada tahun 2008 kerjasama ini berhenti karena terbatasnya pendistribusian jambu kristal dalam wilayah Mojokerto atau diluar Mojokerto. Hal tersebut membuat pemasarannya tidak berkembang dengan baik karena kurangnya antusias dari masyarakat dengan buah jambu kristal. Serangan hama kutu putih dan lalat buah merupakan salah satu alasan yang mengancam kebun peninggalan Misi Teknik Taiwan itu.
Misi Teknik Taiwan dan Institut Pertanian Bogor melanjutkan kerjasama setelah dari Mojokerto. Tahun 1998 daerah Bogor Jawa Barat dijadikan tempat percobaan penanaman yang sampai saat ini masih menjadi kebub tanaman buah dan sayuran ICDF. Menurut Ibu Fitriana selaku staf Kantor ICDF yang telah diwawancarai menyatakan bahwa perkebunan tanaman hortikultura tersebut sepenuhnya sudah menjadi milik IPB dari tahun 2014 silam. Popularitas dan produksi tanaman ini semakin meningkat semenjak diperkenalkan di Bogor. Dr Ir Anas Dinurrohman Susila, M. Si yang merupakan staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB sekaligus konsultan Misi Teknik Taiwan mengatakan budidaya jambu kristal terus menyebar sejak tahun 2007.
Jambu kristal merupakan tumbuhan dengan batang berkayu, bercabang, mengelupas, dan berwarna coklat, memilki kulit batang yang licin. Daunnya berwarna hijau dan tunggal, ujung daun tumpul, pangkal bulat, tepi berhadapan rata, pertulangan daun menyirip dengan warna hijau kekuningan. Bunganya terdapat pada ketiak daun termasuk bunga tunggal, memiliki tangkai, bentuk kelopaknya corong. Mahkota bunganya berbentuk seperti bulat telur, benangsarinya berwarna putih atau kekuningan dengan tekstur pipih. Jambu ini memiliki biji yang kecil dan keras. Jambu kristal adalah anggota keluarga dari Myrtaceae. Genus psidium mempunyai sekita 150 spesies, namun Psidium guajava L. merupakan buah yang paling banyak pada genus ini.
Klasifikasi dari tanaman jambu kristal adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Devisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (dikotil/berkeping dua)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Mirtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Kandungan biji yang dimiliki buah jambu kristal hanya 3% dari bagian buahnya. Buahnya sangat renyah dan hampir tidak memiliki biji. Permukaan buahnya tidak rata karna terdapat tonjolan. Beratnya mencapai 250-500 gram per buah. Kulitnya berwarna hijau muda dan daging buahnya berwarna putih. Kadar kemanisa yang dimiliki jambu kristal sekitar 11-12 brik, dan mengandung banyak air. Jambu kristal dapat bertahan dalam penyimpanan jangka panjang jika disimpan dengan busa jaring dan penutup plastik sampai 1 bulan pada suhu 5-7 C.
Pada usia 7 bulan, jambu kristal mampu menghasilkan 5-7 buah per pohon dengan berat 300 gram per buahnya. Jambu kristal usia 2 tahun sekali buah bisa mencapai 15-30 buah perpohonnya dengan pencapaian produksi sebanyak 70-80 kg per pohon selama setengah tahun. Tanaman ini selalu berbuah sepanjang tahun. Panen raya dalam setiap tahun dilakukan sebnayak 2 kali pada bulan Desember-Maret dan bulan Juni-September. Namun, petani dapat mengatur sendiri panen raya dengan mengatur pemangkasan. Perawatan yang baik bisa membuat jambu kristal berumur 10-20 tahun. Warna daging buah yang bening keputihan dan bentuk yang berlekuk mirip bentuk kristal membuat jambu biji ini disebut sebagai jambu kristal. Hal ini dikatakan oleh Chiu Wen Chi sebagai ahli jambu kristal dari Misi Teknik Taiwan.
Jambu kristal disebut juga tanaman tropis dan bisa hidup didaerah sub tropis dengan curah hujan 1000-2000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Mampu berkembang biak dengan optimal pada suhu 22-28 C di siang hari.sekitar 22 28 C di siang hari. Jambu kristal tidak bisa hidup pada semua jenis tanah. Tanah yang disukai jambu biji adalah tanah yang banyak mengandung nitrogen dan bahan organik serta tanah yang subur dan gembur. Tanah yang mengandung tanah liat dan sedikit pasir merupakan tekstur tanah yang sangat baik. Tamanam ini dapat beradaptasi pada pH yang berkisar 4,5-8,2 dan tersebar di daerah tropis dengan ketinggian tempat 5-1200 m diatas permukaan laut.
Jambu kristal adalah tanaman yang mampu hidup dengan baik pada iklim tropis. Curah hujan yang dibutuhkan dalam penanaman jambu ini berkisar 1000- 3800 mm/tahun. Suhu yang tepat dalam penananman jambu kristal berkisar 15- 34 C dengan kelembaban udara 70-90%. Jika kelelmbababn udara rendah, berarti udara kering karena uap air sedikit. Kondiid tersebut sangat baik untuk pertumbuhan tanaman jambu kristal. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji kristal. Ketinggian tempat yang digunakan dalam penanaman jambu kristal adalah 50-1000 m dpl, tetapi jika lebih dari 1000 m dpl tidak cocok digunakan untuk penanaman jambu kristal. Pada tempat yang semakin tinggi, suhu akan menurun dan awan semakin rapat. Keadaan tersebut menimbulkan lambatnya pertumbuhan tanaman jambu kristal, banyak bunga yang tidak berkembang, disebabkan pertumbuhannya yang tidak menentu, dan memicu produksi buah yang akan menurun.
Penyinaran matahari merupakan unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan buah jambu kristal. Sinar matahari sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis yang digunakan saat pembentukan buah. Sehingga lokasi terbuka dengan penyinaran matahari sepanjang hari merupakan tempat penanaman yang tepat untuk tanaman jambu kristal. Sinar matahari yang kurang bisa mengakibatkan turunnya hasil panen jambu kristal. Pada penanaman jambu kristal angin sangat dibutuhkan pada proses penyerbukan, namun angin yang sangat kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga. Waktu berbunga yang baik pada jambu kristal adalah bulan Juli-September karena musim kemarau, dan waktu yang baik untuk menghasilkan buah adalah bulan November-Februari karena musim hujan.
fotosintesis yang digunakan saat pembentukan buah. Sehingga lokasi terbuka dengan penyinaran matahari sepanjang hari merupakan tempat penanaman yang tepat untuk tanaman jambu kristal. Sinar matahari yang kurang bisa mengakibatkan turunnya hasil panen jambu kristal. Pada penanaman jambu kristal angin sangat dibutuhkan pada proses penyerbukan, namun angin yang sangat kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga. Waktu berbunga yang baik pada jambu kristal adalah bulan Juli-September karena musim kemarau, dan waktu yang baik untuk menghasilkan buah adalah bulan November-Februari karena musim hujan.
Lokasi dengan sinar matahari dan pengairan yang cukup, air lancar, tanah yang kaya bhan organik dan rata merupakan lokasi yang baik dalam penanaman jambu kristal. Hal tersebut digunakan agar tanaman tidak tergenang air maka dibuat bedengan untuk meninggikan tanaman.
Pengaruh yang cukup besar dalam jumlah produksi jambu disebabkan oleh penyakit dan hama. Jambu kristal sangat peka terhadap rangsangan hama dan penyakit. Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang merusak tanaman jambu kristal diantaranya sebagai berikut:
1. Hama pada Jambu Kristal
a. Lalat buah
b. Kutu putih
c. Kalong dan bajing, yang dipengaruhi lingkungan biotik atau abiotik.
d. Ulat
e. Ulat daun
f. Ulat keket
g. Ulat penggerek batang
h. Ulat jengkal i. Semut dan tikus
2. Penyakit pada Tanaman Jambu Kristal
a. Penyakit embun jelaga oleh cendawan Capnodium spp.
b. penyakit karena ganggang
c. penyakit karena cendawan Rigidoporus L.
d. penyakit karena jamur Cereospora psidil, Jamur karat Pocinia psidil, Jamur Allola psidil.

Comments
Post a Comment