Efisiensi Reproduksi

 Fertilitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap perekonomian peternak baik pada sapi perah atau pun sapi potong. Oleh karena itu diperlukan efisiensi produksi yang baik sehingga keuntungan produksi susu dan daging dari sapi dapat diperoleh dengan maksimal. Tingkat efisiensi produkisi dapat ditinjau dari (korelasi serving per conception dengan conception rate sangat signifikan):

1. Serving per Conception (S/C) 

Berguna dalam menghitung tingkat kebuntingan dilihat dari jumlah layanan IB yang dilakukan sampai terjadi kebuntingan. 

2. Conceptional Rate (CR) 

Berguna dalam menghitung tingkat kebuntingan, 96% dipengaruhi oleh manajemen dan lingkungan. 

3. Days Open

Terdiri dari waktu purpureum dan breeding 

4. Average Breeding Interval 

5. Calving Interval 

Dinilai dari lama days open-nya (days open yang lama membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih mahal) 

Semakin tinggi nilai efisiensi rerproduksi maka keuntungan (ekonomi) yang didapatkan peternak juga akan semakin besar. Efisiensi eproduksi dapat dimaksimalkan dengan cara mendapatkan kecocokan genotip dengan lingkungan produksi, termasuk praktik peternakan yang tepat. Hal tersebut juga dilakukan untuk memastikan bahwa interval dari melahirkan hingga konsepsi bisa tercapai. Dalam kondisi efisiensi produksi yang tinggi dapat dicapai one calf per cow one year atau satu anak dalam satu tahun.

\Kerugian ekonomi disebabkan oleh karena adanya gangguang reproduksi. Gangguan reproduksi ini menyebabkan rendahnya efisiensi produksi, yang mana 75% diakibatkan oleh manajemen penanganan kelahiran yang tidak baik. Membiarkan sapi melahirkan secara normal, banyak peternak tidak paham urutan dan fase kelahiran jadi ketika induk masih merejan dengan kondisi fetus setengah keluar sudah ditarik paksa. Gangguan reproduksi dapat dieliminasi dan reproduksi akan efisien apabila manajemen reproduksi dilaksanakan dengan baik. One calf one year dapat dicapai dengan lama periode purpurium atau voluntary waiting period maksimal 60 hari, breeding 23 hari, dry period 60 hari.

Comments

Popular posts from this blog

Tegak kaki dan diagnose kepincangan kuda-sapi

Kasus Cystolithiasis Akibat Infeksi pada Anjing

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

Prolapsus Bola Mata yang Disertai Miasis pada Anjing

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Konsep Pengolahan Limbah

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request