Diagnosa Penyakit Dan Kelainan Reproduksi Jantan Dan Penanganannya

 Penyakit dan kelainan reproduksi jantan selain dapat mengganggu pada saat kopulasi dan bahkan dapat menurunkan fertilitas pejantan.

● Kejadian orchitis salah satunya, kelainan ini khas terjadi unilateral pada babi, 

● Penile frenulum persisten menyebabkan pejantan tidak dapat melakukan intromisi pada saat mounting. 

● Kelainan reproduksi jantan lainnya adalah ruptur penis, ruptur penis dapat terjadi, enanganan yang bisa dilakukan adalah suture pada area rupture dengan anastesi epidural dan transquilizer. 

● Papiloma dapat terjadi pada penis, papiloma ini menempel pada os penis. Treatment yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan insisi pada papiloma. 

● Anastesi yang dapat digunakan untuk operasi pembedahan dalam mengatasi kelainan reproduksi pejantan diantaranya adalah combelen (3 mL/100 BB IM), Rompun (1 mg/lb BW IM), lidocaine (1 mL/50 kg BB). 

● Pejantan dapat kopulasi tapi tidak dapat menghasilkan kebuntingan, kelainan yang menyebabkan kejadian ini adalah asthenozoospermia (rendahnya mortalitas), impotentia generandi (orchitis, epididimitis, vesiculitis spermatica, nekrospermia, prostitis, aspermia, athropia, spermatocoele). 

● Terapi hormonal androgen dapat digunakan untuk meningkatkan libido dan perilaku seksual. Contohnya adalah methyltestosterone tablets, testosterone phenylpropionate injection, dan testosteone esters injection. Indikasi penggunaan sediaan di atas adalah penuaan, defisiensi libido, hypogonadism, alopecia (hormonal), dsb. 

● Menurut OIE ada beberapa penyakitt yang dapat ditularkan melalui transmisi semen, diantaranya adalah : penyakit mulut dan kuku (PMK), vesicular stomatitis, infectious bovine rhinotracheitis (IBR), leptospirosis, tuberculosis, paratuberculosis, brucellosis, campylobacteriois, trypanosomiasis, dst. 

● Adanya kejadian penyakit menular pada ternak tersebut dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, berikut merupakan penyakit yang dapat menyebabkan infertilitas pada pejantan :

1. Bakteri ▪ Brucellosis Ampulitis, menurunkan libido, dan menurunkan kualitas semen. Penyebaran penyakit dapat ditransmisikan melalui IB. ▪ Campylobacteriosis Menyebabkan kematian embrio dan aborsi, bakteri ini berlokasi pada epitel penis, preputium, dan urethra. ▪ Leptospirois Orchitis (fase akut), infeksi dapat berjalan persisten. ▪ Paratuberculosis Biasa menyerang jantan pada umur reproduktif (3-6 tahun), bakteri ini tahan terhadap antibiotik dan cryopreservasi. ▪ Ureaplasma divers Balanopostitis, vesikulutis, kebanyakan pejantan menunjukkan gejala asymptomatis 

2. Virus ▪ IBR Menyebabkan infeksius pustular, vulvovaginitis atau infectious pustular balanopostitis, agen ini juga dapat menyebabkan konjunctivitis, dan kematian neonatal. ▪ Bovine Viral Diare Menurunkan konsentrasi, motilitas, dan meningkatkan frekuensi abnormalitas primer sperma. 

3. Protozoa Trichomoniasis Menyebabkan balanopostitis sementara, pejantan yang terinfeksi menunjukkan gejala asymptomatis.

Comments

Popular posts from this blog

Infeksi Toxocara vitulorum (Toxocariosis) pada Ruminansia Besar

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

HASIL WAWANCARA BUDIDAYA BEBEK

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request