Usaha Ternak Udang Windu (Penaeus monodon)
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/udang%20windu/ |
Sub sektor perikanan mempunyai peranan penting alam perekonomian nasional, yaitu sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa yang sangat potensial. dalam beberapa tahun terakhir volume ekspor komoditas hasil perikanan Indonesia terus menunjukkan laju kenaikan. Data ekspor komoditas hasil perikanan pada tahun 2004 yaitu sebesar 902.358 ton (Ditjen Perikanan Budidaya 2005).
Udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai gizi tinggi dan banyak digemari oleh masyarakat. hal ini disebabkan karena kandungan protein udang yang tinggi, yaitu mencapai 21% dengan kurang lebih 18 macam asam amino yang terkandung didalamnya (Suzuki 1981). Komoditas udang ekspor Indonesia merupakan udang yang diolah dalam bentuk udang beku, udang tidak beku, dan udang kaleng. sebagian besar bentuk udang ekspor tersebut merupakan udang tanpa kepala dan tanpa kulit, sehingga dari hasil industri pengolahan udang dapat menghasilkan limbah yang banyak. limbah udang terdiri dari kepala, kulit, dan alat renang. kepala udang mempunyai presentsae sebesar 38%, kulit udang sebesar 7%, sedangkan daging udang mempunyai presentase sebesar 55% (Pianchai 1994).
pemafaatan limbah udang yang berkembang di indonesia berupa kepala udang kering yang digiling menjadi tepung limbah udang sebagai campuran kerupuk, petis, terasi, dan campuran pakan ternak. pengolahan limbah tersebut tentunya belum mempunyai nilai tambah yang besar karena masih terbatas dari segi harga maupun jumlah produksinya. di negara-negara maju seperti amerika serikat, jepang, dan negara-negara eropa telah berkembang pengolahan limbah modern dengan nilai tambah yang lebih besar seperti flavor, kitin, chitosan, enzim, dan pigmen.
flavor merupakan gabungan dari bau, rasa, dan rangsangan mulut. perkembangan industri flavor dari makanan laut di indonesia terlihat semakin banyak diminati oleh masyarakat, hal ini terlihat dengan banyaknya makanan dengan penambahan flavor seafood. makanan dengan penambahan flavor seafood antara lain terdapat pada produk ekstrusi, kaldu, mie instan, maupun bumbu instan. untuk mengembangkan pemanfaatan limbah kepala udang yang lebih luas penggunaannya, khususnya dalam industri pangan maka penelitian pembuatan bubuk flavor kepala udang sebagai bumbu instan masakan perlu dilakukan.
Udang Windu diklasifikasikan sebagai berikut
super kingdom : eukaryota
kingdom : animalia
sub kingdom : metazoa
phylum : arthropoda
sub hylum : crustacea
class : malacostraca
sub class : eumalacostraca
super orda : eucaria
ordo : decapoa
sub ordo : dendrobranchiata
super family : penaeoidae
famili : penaeidae
genus : penaeus
spesies: penaeus monodon
secara garis besar sesuai dengan habitatnya udang dimasukkan ke dalam dua golongan, yaitu laut dan udang air tawar. jenis udang komersial di indonesia diantaranya adalah udang windu, udang putih, udang jari, uang werus, udang belang, udang belang, udang barong, dan udang ronggeng. udang windu sering dinamakan sebagai udang pancet, udang bago, udang baratan, udang palapas, udang tepus, atau udang user wedi. dalam dunia perdagangan udang windu disebut sebagai black tiger (Suryanto dan mujiman 2003).
bagian udang secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu cephalothoraks dan abdomen. tubuh udang seperti krustasea lain tersusun dari tubuh beruas-ruas dan setiap ruas terdapat anggota badan yang bercabang dua atau biramus (martosudarmo dan ranoemihardjo 1980). cephalothoraks merupakan gabungan kepala dan dada. di bagian depan udang terdapat rostrum yaaitu bagian yang memanjang dan meruncing, mata majemuk, 2 pasang antena, sirip kepala, mandibula, dan maxilla. di bagian perut terdapat 5 pasang kaki halaman 5 pasang kaki renang. bagian cephalothoraks seluruhnya tertutup oleh karapas dan terdapat 13 ruas badan, dimana 5 ruas ada dikepala dan 8 ruas di dada. sedangkan abomen terbagi menjadi 6 ruas badan (Suyanto dan mujiaman 2003).
udang windu merupakan jenis udang terbesar dibandingkan dengan jenis udang yang lainnya, ukuran terbesar udang windu dapat mencapai berat 270 gram dan panjang 33 cm. sedangkan warna uang sangat bervariasi, mulai ari warna coklat muda sampai biru ke abuan dengan garis loreng hitam atau abu-abu tua pada abdomennya (hadiwiyoto 1993). ciri morfologi yang dapat digunakan untuk membedakan udang windu dengan udang yang lain adalah dari bagian rostrum. rostrum udang windu mempunyai rumus 7/3 (suyanto dan mujiman 2003).
udang windu merupakan sumber nutrien penting bagi manusia karena dalam tubuh udang mengandung sumber atau unsur gizi penting bagi tubuh manusia. bagian kepala dan dada udang mencapai 36-49%, daging 24-31%, dan cangkang abdomen mencapai 17-23% (Zaitsev et al 1969).
komponen non-protein nitrogenous dapat mencapai setengah ari nilai protein kasarnya. non-protein nitrogenous pada udang terdiri dari 65 % asam amino, 5% peptida, 5% nukleotida, 5% betain dan beberapa komponen lain yang bersifat volatil (sahidi dan botta 1994).
limbah merupakan masalah rumit dalam industri makanan baik ari segi ekonomi maupun segi lingkungan. tetapi pada masa sekarang, limbah bukanlah masalah yang rumit karena sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli untuk mengolah limbah tersebut. pengertian limbah secara umum adalah produk sisa hasil industri yang tidak mempunyai nilai ekonomis dan dibatasi oleh ruang dan waktu. limbah uang merupakan sisa ari hasil pengolahan uang yang berupa bagian kulit kepala, jengger, ekor, dan kotoran lainnya ari proses pembekuan uang, pengalengan uang, dan sisa pengolahan rumah tangga.
di dalam industri pengolahan udang untuk keperluan ekspor, bagian udang yang dibekukan yaitu mulai dari bagian badan sampai bagian ekor, sedangkan sisanya merupakan limbah. limbah udang hasil pengolahan berupa kepala dan kulit udang. bahwa limbah udang berdasarkan jenis pengolahannya dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu kepala udang yang merupakan hasil samping industri pembekuan udang, kulit udang yang merupakan hasil samping dari industri pembekuan dan pengalengan udang, dan campuran kepala dan kulit yang merupakan sisa hasil pengalengan udang. proporsi limbah udang yaitu 65-82% dari udang utuh, yang terdiri dari kepala, kulit, dan alat renang.
berdasarkan kandungan nilai gizi pada limbah udang tidak berbeda dengan udang utuh, baik dari kandungan nilai gizi, sifat maupun mutunya. untuk itu perlu diusahakan cara pemanfaatan limbah industri udang sehingga dapat meningkatkan nilai tambah udang tersebut. limbah udang dapat dimanfaatkan sebagai makanan maupun sebagai pakan ternak. sebagai bahan makanan, limbah udang dapat diolah menjadi petis terasi maupun sebagai bahan campuran alam pembuatan kerupuk udang. di negara maju limbah udang dapat digunakan sebagai bahan baku alam ekstraksi flavor, kitin, enzim, kitosa, minyak, pigmen, dan vitamin. sedangkan pada industri pengolahan seafood telah dihasilkan produk seperti gelatin, kitosan, dan fish leather.
flavor didefiniskan sebagai sensasi dari penggabungan signal-signal sebagai akibat rasa dan bau. rasa merupakan kombinasi sensasi kimia yang diterima oleh lidah. rasa yang diterima meliputi rasa asam, asin, manis, dan pahit. bau merupakan sensasi yang ditimbulkan oleh komponen volatil yang diterima oleh hidung, sedangkan flavor menurut sumber lain adalah gabungan dari tiga komponen yaitu bau, rasa, dan rangsangan mulut.
Comments
Post a Comment