Preoperasi Pada Hewan Besar



                Prinsip umum pembedahan pada hewan besar, pertama evaluasi pre operatif pasien yaitu melakukan pemeriksaan PE, hasil lab, emergency dan optional. Kemudian surgical judgement, yaitu pertimbangan ahli bedah apakah operasi ini dibutuhkan, adakah akibat setelah dilakukan operasi, apakah sesuai dengan kapabilitas, fasilitas, dan teknisi yang membantu operasi. Lalu, prinsip aseptis dan antiseptis. Aseptis meliputi alat, bahan, operator, daerah insisi, procedure, dan ruangan. Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi infeksi lokasi operasi yaitu pertahanan inang, kontaminasi bakteri, gangguan fisiologi, dan durasi operasi.

                Surgical classification baik dari segi alat, bahan, insisi, operator, procedure, dan ruang dibagi menjadi 3 clean, clean contaminated, dan contaminated dirty. Role of antibiotic pertimbangan ahli bedah dalam melakukan pemberian antibiotic dari mulai dosis, volume, rute dll. Lalu, preoperative planning seorang ahli bedah harus familiar dengan regio anatomi. Kemudian, preparation of the surgical site dimana hewan yang dibedah harus dicukur/manure baik dimandikan dan diberi antiseptic.

                Postoperative infection, apabila terjadi infeksi maka ahli bedah harus memutuskan apakah antibiotic diindikasikan, atau apakah hewan cukup kuat untuk melawannya. Pemilihan anestesi dipengaruhi tindakan apa yang akan dilakukan, kesediaan lokali, alat restrain, dan kondisi hewan. persiapan hewan sebelum dioperasi maka harus dipuasakan untuk menghindari komplikasi (tympani, pneumonia aspirasi) dari anestesi dan pembaringan yang dilakukan. Hewan dipuasakan sesuai dengan ukuran badannya semakin besar semakin lama. Hewan juga diberi pembatasan air minum.

                Anastesi pada kuda ada 4 epidural, infraorbital, lokal testicular, dan general. Epidural dilakukan dengan memasukkan needle diantara coccygea pertama dan kedua. Celah tersebut dapat dirasakan dengan mengangkat ekor. Dengan menggunakan jarum tulang belakang (20 G, 6-10 cm). Anastesi epidural biasanya menggunakan lidocaine, karena murah dan memiliki durasi yang panjang. Untuk infraorbitale, dengan memasukkan jarum sedalam 2,5 cm dalam foramen, biasanya menggunakan 1% mepivacine). Untuk local analgesia for castration, biasanya menggunakan 3 metode untuk desentizing skrotum, testis, dan korda spermatika dengan analgesic lokal. Hewan harus direstrain. General anaesthesia umunya pada kuda akan banyak berdampak seperti disfungsi kardiopulmoner, saraf, dan kerusakan otot iskemik. Masalah lain yaitu tempramen dan kecenderungan untuk panic. Pertimbangan umum berdasarkan kondisi kuda tidak muntah, perlakuan puasa sekitar 8-14 jam. Pada saat induksi posisi kuda jatuh dibagi 3 teknik, pertama free fall, metode gate, dan tilting table.

                Tujuan pembaringan kuda yaitu, untuk mengurangi seminimal mungkin tekanan pada semua lokasi dan kemungkinan untuk perfusi darah, memastikan bahwa vena mayor tidak terhalang, menghindari ketegangan, dan memungkinkan akses bedah. Periode recorvey pulih dalam keadaan tenang dan diam dalam waktu secepat mungkin. Memastikan oksigenasi yang memadai dan jalan napas, lalu diberikan sedasi tambahan apabila kuda belum mampu berdiri sendiri.

                Anastesi pada sapi, meliputi L block, paravertebral, epidural, cornual, dan general. Inverted L block yaitu infiltrasi kulit, jaringan subkutan, dan lebih dalam bentuk L terbalik dengan 60 ml larutan lidokain 2% dalam keadaan berdiri. Juga digunakan pada hewan berbaring untuk memblokir situs untuk sayatan paramedian. Untuk menghasilkan blok total suntikkan harus dilakukan secara subkutan dan turun ke peritoneum. Paravertebral nerve blok melibatkan injeksi perineural dari sediaan analgesic lokal disekitar saraf tulang belakang melalui foramen intervertrebalis. Biasanya digunakan untuk memberikan analgesia laparatomi.

                Caudal epidural block dilakukan dengan memasukkan jarum antara sacrum 5 dan coccygea 1 atau 2. Ekor dicengkram sekitar 15 cm dari pangkal dan mengangkat mode pegangan pompa. Penonjolan pertama yang terlihat di belakang sacrum adalah ruang intercoccygeal. Cornua nerve block sarafnya berasal dari cabang zygomatitemporal, situs untuk injeksi adalah sepertiga atas peninggian temporal, sekitar 2,5 di bawah pangkal tanduk. Memerlukan jarum 18 gauge 2,5 cm dimasukkan sedalam 0,7-1 cm, 5 ml lidokain 2% disuntikkan. Pada hewan besar yang cornua berkembang dengan baik, suntikkan kedua harus dilakukkan sekitar 1 cm di belakang yang pertama untuk memblokir pembagian posterior saraf. Blockade ini digunakan untuk dehorning dari sapi dewasa.

                Induksi anastesi, dengan monitoring mata sapi berputar seiring dengan meningkatnya kedalaman anestesi, mata berputar ke ventral kemudian kembali posisi di tengah anestesi telah mencapai anestesi dalam. Kontrasi pupil menjadi horizontal. Adanya reflek palpebrae menandakan anestesi dangkal, frekuensi respirasi 20-40 kali per menit. Frekuensi denyut jantung 60-70 kali per menit.

                Periode recorvery, setelah prosedur selesai dan tidak diperlukan anestesi, hewan dibaring sternal untuk membantu pengeluaran gas rumen yang terakumulasi dan dapat mengganggu fungsi pernafasan. Ketika sapi berada di kandang pemulihan, sapi dapat didorong ke posisi sternal dengan menggunakan penyangga di bahu dan menarik halter (tali pengikat). Kepala hewan diposisikan dengan kepala menghadap ke arah tungkai belakang ke titik dimana hidung mungkin menyentuh lantai di dekat kaki belakang. Tabung endotrakeal tidak boleh dilepas sampai hewan menelan dan dengan sengaja menarik lidahnya ke dalam mulut. Pemberian O2 dengan insuflasi melalui selang endotrakeal, atau melalui masker inhalasi, atau dengan selang hidung, mungkin diperlukan jika pernfasan terlalu dangkal. Pernafasan mulut pada sapi selama pemulihan dari anestesi merupakan indikasi hipoksemia.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

Tegak kaki dan diagnose kepincangan kuda-sapi

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Kasus Cystolithiasis Akibat Infeksi pada Anjing

Prolapsus Bola Mata yang Disertai Miasis pada Anjing

Konsep Pengolahan Limbah

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request