Peralatan Radiografi, Konstruksi Ruang Gelap Pencucian Film dan Pengendalian Mutu Film



                         Peralatan radiografi pertama adalah mesin sinar X. Sinar X dibagi menjadi 3 tipe unit portable, mobile, dan stasioner. Unit portable memiliki keuntungan mudah dipindahkan, ringan, dan tidak boleh dipegang langsung dengan tangan. Unit mobile memiliki keuntungan kekuatan penetrasi medium, hanya dapat dipindahkan dalam satu area, dan dapat digunakan pada hewan besar dan kecil. Unit stasioner memiliki keuntungan kekuatan penetrasi paling kuat, namun tidak dapat dipindahkan ke tempat lain.

                Film memiliki bahan tipis dari polyester yang dilapisi silver halide Kristal dengan bahan perekat yang sensitive terhadap paparan sinar x, yang akan mengendap lalu membentuk silver metalik, kedua sisi film dilindungi dengan gelatin pada permukaan luar. Kaset film dibagi menjadi 2 tipe non screen dan image intesifiying screen/rigid. Tipe non screen film dilapisi bahan kedap cahaya berupa karton atau plastic, radiasi lebih besar. Tipe image intesifiying kaset memiliki lapisan khusus agar cahaya tampak, film melekat tanpa ada jarak, bahan dasar kaset seperti plastic, metal ringan, atau serat fiber. Intesifiying screen merupakan suspense kristal fosfor yang mengubah energy photon menjadi cahaya yang terlihat, serta berfungsi untuk mengurangi jumlah eksposur dan waktu paparan sampai 10 kali.

                Peralatan radiologi lainnya lampu illuminator, tempat penyimpanan film, frame, alat pelindung anggota badan, kaset, alat pengering film, alat bantu dalam fiksasi hewan, dan alat monitor. Konstruksi kamar gelap ada dua daerah basah dan kering. Daerah basah meliputi bak yang berisi developer, fixer, dan air yang mengalir. Daerah kering meliputi lemari untuk menyimpanan film sinar x, kaset, film hanger dll. Syarat kamar gelap ukuran harus memadai dan proposional, terlindung dari radiasi, sinar matahari, dan bahan kimia lainnya, sirkulasi dan suhu udara yang baik, air mengalir bersih, dindind dan lantai yang tahan kropos dll.

                Proses pencucican film dibagi menjadi 3, pencucian manual, sami automatic (hanya penggantian film secara manual), dan full automatic. Tahap pencucian, developing mengubah ion perak menjadi logam perak, film harus digerakan, suhu 30o selama 3 menit, lalu rising untuk menyingkirkan larutan developer agar tidak terbawa kelarutan fiksasi. Tahap fixing berbentuk garam ammonium thiosulfate untuk mengubah kristal bromide menjadi tidak berkembang, selain itu juga menyingkirkan hablur senyawa perak yang tidak tersinari, selama 6 menit. Kemudian, washing untuk membersihkan dari kelebihan atau sisa perak bromide pada film, waktu pencucian 30-40 menit. Drying bisa dilakukan dengan driyer, kipas angin, atau cahaya matahari, pencucian dapat dilakukan semi otomatis dan otomatis.

                Larutan bahan prosessing film ada 2 yaitu larutan developer dan fixer. Larutan developer meliputi sifat (basa), terdiri dari zat A dan B, sedangkan larutan fixer bersifat asam hanya menggunakan satu zat. Pemberian kode dari hasil roentgen berupa nomor arsip, nama penderita, pemiliki, tanggal pengambilan foto, hasil diagnose, signalement hewan, ukuran pemotretan. Tujuan penyusunan radiografik dalam kartu memudahkan dalam pelacakan film dan menjaga hasil untuk dapat dibaca ulang. Kesalahan yang terjadi pada hasil film radiografi banyak bayangan, tanda hitam seperti pohon, bagian film atas tidak terproses, ada tambahan engsel, dll.

Comments

Popular posts from this blog

Deteksi Berahi dan Inseminasi Buatan pada Sapi

UJI KARBOHIDRAT pada TEPUNG

Infestasi larva lalat (Miasis) pada Kucing Domestik

TORSIO UTERI

Essay Pengabdian Masyarakat

Tangga Nada, Akor, Aransement Lagu

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request