Pengaruh Nutrisi Pada Perkembangan Organ Reproduksi Dan Reproduksinya

 Saluran reproduksi jantan secara umum memiliki fungsi memproduksi spermatozoa dan hormon. Kekurangan gizi menimbulkan efek samping pada kemampuan reproduksi jantan. Pembatasan pemasukan nutrisi atau kekurangan nutrisi tertentu dapat menunda kematangan seksual hewan dan penyebab perubahan regresif yang cepat di organ aksesoris jantan. Oleh karena itu, keberhasilan reproduksi membutuhkan ketentuan yang lengkap dari makro dan mikro nutrisi.

Faktor Nutrisi yang diperlukan untuk spermatogenesis

Zinc memiliki peran penting dalam system reproduksi jantan, salah satunya adalah perannya dalam aktifitas ribonukelous yang aktif selama proses mitosis spermatogonia dan meiosisi spermatosit. Kurangnya zinc dapat menyebabkan deklinasi RNA, DNA dan protein level dalam testis. Zinc bekerja sebagai pengatur aktivitas enzim dalam semen dengan memediasi regulasi metabolisme sperma.

Folat. DNA RNA, dan sintesis asam amino, folat merupakan makronutrient penting pada pertumbuhan germ cell. Defisiensi folat akan mensegregasi kromosom abnormal dan kerusakan untai DNA. Hal ini akan berakibat pada proses normal spermatogenesis. Selain itu sifat antioksidan yang kuat memungkinkan secara efektif menangkal radikal pengoksidasi bebas untuk melindungi DNA dari stress oksidatif dan menghambat terjadinya apoptosis.

 Selenium. Spermotozoa rentan terhadap stres oksidatif. Selenium berperan saat proses perkembangan sperma dan sebagai antioksidan kuat. Se bergabung dengan asam selenoamino dan selenoenzyms seperti glutathione peroxidases 4 (GPXs4) yang penting dalam mempengaruhi kualitas dan kesuburan sperma dengan melindungi membran sel dari radikal bebas di sel germinal. Zinc dan selenium berperan dalam morfologi sperma yaitu berpengaruh terhadap bagian midpiece dari sperma.

Nikel. Kekurangan nikel mengurangi produksi sperma di testis, jumlah sperma di epididimis, efisiensi transit epididimis spermatozoa, dan motilitas sperma. Akibat konsumsi nikel yang berlebihan: peningkatan nikel testis, atrofi tubulus seminiferus, penurunan spermatid, dan penurunan fertilitas. Mn dapat menyebabkan perkembangan pubertas dewasa sebelum waktunya pada laki-laki jika terpapar kadar Mn yang cukup tinggi terlalu dini dalam kehidupan.

Vitamin. Vitamin sangat diperlukan untuk spermatogenesis diantaraya vitamin A, B12, B9, C dan E. Vitamin ini penting dalam replikasi sel terutama sintesis RNA dan DNA, mengontrol diferensiasi spermatogona dan adhesi spermatid, mempengaruhi jumlah sperma, konsentrasi dan motilitas serta meningkatkan perkembangan organ reproduksi. Kekurangan vitamin akan menghasilkan vakuolisasai dan nekrosis pada epitel germinal testis dan kerusakan organ reproduksi (degenerasi spermatogonia, disfungsi testis dan rinkage tubulus seminiferus).

Fungsi Variasi Elemen nutrisi dalam motilitas sperma 

Ion kalsium sangat penting untuk inisiasi motilitas sperma. Seng berpartisipasi dalam meningkatkan motilitas sperma dengan sistem adenosin trifosfat dan regulasi fosfolipid. Selenium memastikan pembentukan bagian tengah dan flagela yang akurat. Nikel mengubah fungsi saluran kation CNG. Pemberian vitamin E mampu meningkatkan fungsi mitokondria serta memulihkan semua efek yang diinduksi NaF pada fungsi reproduksi dan kesuburan. Vitamin E dapat memperbaiki dampak radikal bebas oksigen yang merusak sel sperma. Terapi untuk meningkatkan kualitas spermatozoa dengan menggunakan kombinasi SeMet dan SeMet + Vit-E memiliki efek perbaikan yang lebih baik.

 Efek nutrisi pada Kapasitasi dan Fertilisasi 

Kapasitasi spermatozoa juga membutuhkan CA2+ dan sumber protein seperti bovine serum albumin (BSA) dan hilangnya kolesterol meningkatkan kapasitasi. Pemberian Se dan Vit E pada spermatozoa babi meningkatkan viabilitas, rekasi akrosom dan motilitas. Kombinasi glukosa dan monosakarida lainnya adalah sumber energi eksogen utama untuk reaksi akrosom In-Vitro

Efek Nutrisi pada Kualitas Sperma dan Semen 

Motilitas sperma mencapai kinerja optimalnya dalam kisaran 40 hingga 70 ng/ml kadar Se semen pada pria. Hasil dari efek Mg, Ca, dan Cu dalam plasma semen masih kontroversial, meskipun ada bukti substansial bahwa unsur-unsur ini terlibat dalam motilitas sperma (Bleau et al. 1984). Pada sebuah studi mengatakan adanya efek negatif dari pakan yang terlalu tinggi vitamin E dengan kualitas semen. Walaupun tidak ada hasil negatif dari pakan tinggi minyak ikan, tetapi terlihat adanya penurunan signifikan dari total PUFA pada komposisi lipid sperma. 

Pengaruh Tingkat Penyerapan Gizi yang Berbeda pada Fungsi Reproduksi Jantan 

Pedet yang diberi pakan dengan nutrisi cukup akan berpengaruh terhadap peningkatan sekresi hormon luteinizing (LH) dan testosterone, sehingga proliferasi testis dan produksi sperma akan meningkat. Reseptor faktor pertumbuhan seperti insulin-I dapat ditemukan di sel Leydig dan memiliki pengaruh besar dalam mengatur jumlah dan diferensiasi sel Leydig

Makronutrien Yang Mempengaruhi Spermatogenesis dan Fungsi Sperma Lipid (Lemak)

Asam lemak yang terbanyak adalah asam docosahexaenoic (DHA). Bagian utama dari DHA dalam sperma terkonsentrasi di ekor sperma. DHA penting dalam mempromosikan fertilitas yang optimal karena menunjukkan pengaruh signifikan pada konsentrasi sperma, motilitas dan normal morfologi.

Asam Amino. Arginin adalah precursor biokimia dalam sintesis putrescine, spermidine, dan spermine yang berhubungan dengan motilitas sperma sehingga dapat membantu mengatasi infertilitas. L-carnitine (LC) dan L-acetyl-carnitine (LAC) berfungsi dalam metabolisme energi untuk motilitas sperma, maturasi, memperbaiki infertilisasi dan proses spermatogenik. Carnitine adalah antioksidan yang melindungi spermatozoa dewasa dengan menyerap kelebihan asetil-KoA mitokondria dan menyimpannya sebagai asetil-Lcarnitine.

Protein. Defisiensi protein menekan produksi gonadotropin, baik melalui peningkatan kadar testosteron atau kadar LH, dan berdampak negatif pada perkembangan testis, menghambat inisiasi spermatogenesis dan penyebab atrofi tubulus. Defisiensi protein pada indukan dapat mengakibatkan hal yang sama pada fetus jantan

Comments

Popular posts from this blog

Kasus Cystolithiasis Akibat Infeksi pada Anjing

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

Tegak kaki dan diagnose kepincangan kuda-sapi

Prolapsus Bola Mata yang Disertai Miasis pada Anjing

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Konsep Pengolahan Limbah

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request