Usaha Ternak Itik, Budidaya Itik, Praktik Budidaya dan Produktivitas Ternak Itik, Perkandang Itik, Pakan Itik, Bibit Itik, Karakteristik Ternak itik Tegal dan Itik Mojosari, Aspek Ekonomi Usaha Ternak Itik, Biaya Usaha Itik, Modal Usaha Itik, Pendapat Usaha ternak Itik
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/itik/ |
Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa akan sangat menentukan kemajuan bangsa tersebut pada masa yang akan datang. salah satu upaya yang sangat menentukan dalam penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas bagi masyarakat bangsa indonesia adalah tercukupinya kebutuhan protein hewani bagi masyarakat indonesia. seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, pendapatan atau daya beli, elastisitas pendapatan terhadap permintaan, dan kesadaran pangan bergizi di indonesia, akan menyebabkan permintaan terhadap produk-produk semakin meningkat, sehingga merupakan potensi bagi pengembang peternakan dimasa mendatang.
Di indonesia ternak itik merupakan salah satu komoditas peternakan yang mempunyai nilai ekonomis dan potensi yang cukup tinggi, baik sebagai sumber protein hewani maupun sebagai sumber tambahan dalam menunjang kebutuhan keluarga.
Pola pengusaha itik di indonesia sampai saat ini masih didominasi oleh peternakan rakyat skala kecil. walaupun demikian peranan ekonomi usaha ternak itik bagi peternak diharapkan dapat terus ditingkatkan. untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan suatu upaya yang dapat mendorong peningkatan produktivitas usaha, sehingga para peternak mencapai tingkat usaha yang ekonomis. apabila kondisi tersebut dapat tercapai maka usaha ternak itik akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap tingkat pendapatan keluarga peternak dan sumber pendapatan daerah melalui retribusi ternak maupun retribusi usaha.
Kebutuhan modal yang relatif kecil, adanya tambahan pendapatan setiap hari, serta tiadanya hambatan sosio budaya dalam pemeliharaannya, merupakan beberapa hal yang menguntungkan ternak itik dibandingkan ternak besar. dalam kaitannya sebagai usaha ternak biasanya keterlibatan dalam pemeliharaan ternak itik lebih banyak menggunakan tenaga kerja keluarga dibanding dengan non keluarga. namun, efisiensi produksi usaha ternak itik masih relatif rendah dikarenakan kepemilikan yang relatif kecil dan kualitas bibit yang belum baik.
Kandang merupakan tempat kediaman ternak, dan dari kandang tersebut ternak memperoleh manfaat. untuk mengetahui sistem kediaman tersebut memberikan manfaat yang optimal dan menguntungkan, hendaknya harus memenuhi persyaratan sebai berikut:
1. harus memberikan kenyamanan bagi ternak itik
2. memberikan kesehatan bagi itik yang ada didalamnya
3. harus memberikan hasil bagi peternak
4. tidak mengganggu peternak
5. memenuhi syarat ekonomis
Pemilihan tempat peternakan menjadi hal yang paling utama dalam usaha. tempat yang dipilih hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. dekat dengan sumber air
2. dekat dengan daerah pemasaran
3. dekat sumber bahan baku
4. tidak mengganggu lingkungan sekitar
5. tidak mengganggu peternak
Pada peternakan itik, kandang yang umum digunakan adalah tipe sheed. lantai kandang yang terbaik adalah yang terbuat dari semen atau papan, untuk mempermudah membersihkannya.
Luas kandang hendaknya disesuaikan dengan jumlah dan umur itik yang dipelihara. untuk itik dewasa (>6 bulan), itik dara (2-6 bulan), anak itik (1 hari-2 bulan), kapasitas kandang itik masing-masing 4-5 ekor per meter persegi, 5-10 ekor per meter persegi, dan 8-10 meter persegi untuk 100 ekor anak itik.
Makanan itik yang dipelihara secara ekstensif tidaklah diperhatikan benar, sebab itik dilepas saja untuk mencari makanan sendiri. itik mendapat makanan dari sisa panenan yang didapatnya di sawah, dan protein hewani diperoleh dari remis, cacing dan belalang.
Bahan-bahan makanan yang biasa dipakai sebagai campuran ransum adalah jagung kuning, dedak lunteh, bungkil-bungkilan, ubi kayu, daun lamtoro, daun petai cina, kulit kerang, garam dapur, minyak atau lemak, dan tepung darah. batas maksimum penggunaan bahan makanan tersebut dipengaruhi oleh kualitas bahan dan harga bahan tersebut. makin banyak itik yang dipelihara peternak akan lebih banyak memperhatikan ternaknya terutama tentang pakan ternaknya.
Patokan-patokan kebutuhan protein, lemak energi metabolis, asam-asam amino, vitamin-vitamin, atau mineral-mineral untuk itik petelur indonesia, masih jauh dari jangkauan. baik kebutuhan untuk anak itik, itik remaja itik petelur dewasa maupun untuk ternak itik pembibitan. untuk itik-itik yang dipelihara secara intensif, kebutuhan akan nutrisi tersebut sepenuhnya harus dapat disediakan. khusus induk itik petelur kebutuhan akan kalsium dan fosfor cenderung lebih banyak. bagi itik petelur kalsium dan fosfor dimanfaatkan untuk membuat kulit telur dan membantu kelancaran fisiologis. untuk sebutir telur itik memerlukan 2,6 gram kalsium yang tercerna. secara umum pakan itik mengandung 16-18% protein, 28000 kkal/gram energi metabolis, 8% serat kasar, 3,5-4% kalsium, dan 0,3-0,9% fosfor.
Penyediaan bibit bagi para peternak itik di indonesia diperoleh melalui perkawinan ternak itik penghasil bibit (breeder) antar kelompok ternaknya sendiri. perbandingan pejantan dengan kelompok betina yang dianjurkan adalah 1:6-8.
Perusahaan pembibitan ternak itik belum secanggih ayam ras. bahkan, biasanya peternak sendiri yang melakukan pembibitan. lebih lanjut ikatan bahwa beberapa cara memperoleh bibit yang baik adalah:
1. membeli telur tetas
2. memelihara ternak itik
3. membeli DOD
Berbagai jenis itik lokal telah dikenal di indonesia, dengan penyebaran yang cukup luas di berbagai propinsi. itik asli indonesia yang terkenal diantaranya adalah itik tegal dan itik mojosari.
Itik tegal
Dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, itik tegal atau indian runner mempunyai kapasitas produksi telur yang cukup tinggi, yaitu sebesar 140-250 butir per tahun. bobot badan dewasa itik ini pada jantan mencapai 2,043 kg, sedangkan pada betina mencapai 1,816 kg. dengan melakukan seleksi induk yang produktif, sistem pemeliharaan yang modern, dan terawat kesehatannya maka produksi telur masih dapat ditingkatkan. hal ini dimungkinkan karena variasi produksi itik tegal masih cukup besar.
Pengaruh galur dan tingkat kandungan protein ransum terhadap produksi dan kualitas telur itik lokal, bahwa dengan peningkatan protein ransum pada itik tegal dapat mempercepat pencapaian masa dewasa kelamin, sehingga dapat meningkatkan produksi telur. itik tegal mulai bertelur pada umur 22-24 minggu, mempunyai daya tahan tinggi dan dapat berjalan jauh.
Itik mojosari
Seperti halnya itik lokal lainnya, sudah cukup dikenal peternak dan dengan penyebaran yang cukup luas. itik mojosari memiliki potensi produksi telur yang cukup baik, yang sebanding dengan potensi produksi jenis-jenis itik lokal yang lain. sehingga layak dipakai dalam program persilangan dengan jenis-jenis itik lokal yang lain dalam upaya meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi produksi.
Pengaruh galur dan tingkat kandungan protein ransum terhadap produksi dan kualitas telur itik, bahwa itik mojosari memiliki tingkat produktivitas dan kualitas telur yang lebih baik dibanding itik tegal. itik ini menghasilkan telur 200-265 butir per tahun dengan masa produktif dalam menghasilkan telur yang cukup lama. bertelur pertama kali pada usia 6 bulan dengan kestabilan produksi telur pada usia diatas 7 bulan.
Pada daerah-daerah tertentu, seperti di propinsi di aceh, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, kalimantan selatan, dan sulawesi selatan, potensi itik di daerah tersebut sebagai penghasil bibit yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan itik di daerah lain.
Pada garis besarnya peranan ternak itik bagi masyarakat adalah sebagai berikut:
1 sumber pendapatan petani-peternak
2 menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di kota-kota
3 lapangan penelitian bagi masyarakat ilmiah
4 sumber bahan pangan
Dari sisi penyerapan tenaga kerja peternakan itik merupakan kegiatan basis yang diharapkan mampu mendorong kegiatan lain alam rangka mengatasi pengangguran dan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak.
Untuk usaha ternak itik beberapa hal yang perlu dipertimbangkan alam hal perencanaan usaha yaitu
1 tujuan biaya
2 skala usaha
3 bibit
yang menjadi asar alam perhitungan biaya meliputi
1 jumlah ternak yang dipelihara
2 sistem pemeliharaan yang diterapkan
3 bahan kandang yang digunakan
4 luas tanah yang diusahakan
5 lokasi peternakan
6 jenis pakan yang diberikan
7 kekuatan kandang dan peralatan
8 over head yang merupakan biaya tak terduga
Comments
Post a Comment