Darah 2


 

Darah beredar karena perbedaan tekanan darah. Darah mengalir dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Tekanan darah terbesar dalam ventrikel dan terendah di atrium. Kontraksi ventrikel menciptakan tekanan darah yang mendorong darah melalu arteri. Namun, tekanan menurun dalam saluran yang lebih kecil yaitu kapiler. Penurunan tekanan darah terjadi karena luas penampang keseluruhan arteri gabungan sangat meningkat seiring dengan banyaknya percabangan arteri. Saat darah meninggalkan kapiler dan memasuki vena, ada tekanan darah yang sangat sedikit yang tersisa untuk kembalinya darah ke jantung. Kembalinya darah vena dibantu oleh ketiga kekuatan tambahan: kontraksi otot skeletal, gerakan pernapasan, dan gravitasi. Kontraksi dari otot rangka menekan pembuluh darah,memaksa darah mengalir dari satu segmen ke segmen yang lain dan menuju jantung karena katup mencegah aliran balik darah. Metode pergerakan tersebut terjadi di pembuluh darah vena menuju jantung sangat petinglah terutama untuk mengalirkan darah dari lengan dan kaki ke jantung (Sa’adah 2018).

Menurut Van de Graff (2009), divisi utama dari aliran darah adalah sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Sirkulasi paru termasuk pembuluh darah yang mengangkut darah ke paru-paru untuk pertukaran gas dan kemudian kembali ke jantung. Ini terdiri dari ventrikel kanan yang memompa darah , trunkus pulmonalis dengan valva pulmonalis, arteri pulmoalis yang mengangkut darah terdeoksigenasi ke paru-paru, kapiler paru dalam setiap paru-paru, vena pumonalis yang mentranspor oksigen darah kembali ke jantung, dan atrium kiri yang menerima darah dari vena pulmonalis. Sirkulasi sistemik melibatkan semua bagian dari tubuh yang bukan merupakan bagian dari sirkulasi paru-paru. Itu termasuk atrium kanan, ventrikel kiri, aorta dengan valva aorta, semua cabang aorta, semua kapiler selain yang di paru-paru yang terlibat dengan pertukaran gas. Atrium kanan menerima semua vena yang kembalinya darah oksigen dari pembuluh darah sistemik.

Pembuluh darah arteri mempunyai arah aliran divergen (menyebar atau dari satu pembuluh menjadi banyak pembuluh) keluar dari jantung dan menuju jaringan-jaringan, dengan kecepatan aliran darah cepat, berwarna merah muda serta memiliki dinding yang tebal dan elastis. Pembuluh darah vena arah aliran darahnya konvergen (mengumpul atau dari banyak pembuluh menjadi satu pembuluh) menuju jantung, memiliki warna merah tua serta memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Pembuluh darah kapiler yaitu perpanjangan arteri dan vena yang langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh, serta memiliki aliran darah linier ( satu pembuluh tidak bercabang) (Kay I, 1998). Stasis adalah terhentinya aliran darah atau cairan tubuh di suatu bagian tubuh. Sedangkan radang adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang megalami cedera. Ini merupakan satu dari respon utama sistem kekebalan terhadapa infeksi dan iritasi. Respon ini biasanya dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dan lain-lain yang disebabkan terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi ( Janeway et al. 2001).

 

 

 

Sa’adah S. 2018. Sistem Peredaran Darah Manusia. Bandung (ID): UIN SUNAN GUNUNG DJATI Press.

Graff V D. 2009. Human Anatomy 6th Edition. California (USA): The McGraw Hill.

Kay I. 1998. Introduction To Animal Physiologi. New York (USA): BIOS Scientific Publisher Ltd.

Janeway C A, Travers P, Walport M, Shlomchik M. 2001. Immunobiology: The Immune System In Health And Disease 5th Edition. New York (USA): Garland Science.

Comments

Popular posts from this blog

Essay Pengabdian Masyarakat

Infestasi larva lalat (Miasis) pada Kucing Domestik

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Efek radiasi ionisasi sinar x terhadap jaringan

Populasi Ternak & Penyediaan Pakan

KARDIOVASKULAR 3

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request