Proses kehamilan dan persalinan pada wanita



Proses kehamilan dan persalinan pada wanita
   Sebulan sekali ovarium melakukan ovulasi, yaitu pengeluaran sel telur matang yang berupa oosit sekunder. Sel telur ini siap dibuahi sperma. Peleburan antara sel telur dengan sperma disebut pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi terjadi di dalam tuba fallopi dan menghasilkan zigot. Zigot kemudian mengalami pembelahan sel berulang ulang. Zigot membelah menjadi dua sel kemudian membelah lagi menjadi empat sel. Selanjutnya terjadi pembelahan sel menjadi tiga puluh dua sel yang berkelompok seperti buah arbei yang disebut morula. Morula mengalami pembelahan membentuk blastula. Blastula mempunyai rongga di dalamnya yang disebut blastosol. Blastula terdiri dari sel-sel bagian luar dan dalam. Sel sel bagian luar disebut trofoblas. Trofoblas membantu implantasi blastula pada uterus. Trofoblas ini kemudian berkembang membentuka plasenta dan membran kehamilan.

Perkembangan sel telur setelah terjadi fertilisasi
   Sel sel bagian dalam blastula berkembang menjadi calon embrio atau embrioblas. Embrioblas dilindungi oleh dua lapis, yaitu ektoderm dan endoderm. Selanjutnya blastula berkembang menjadi gastrula. Pada fase grastula, diantara ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Semua bagian tubuh manusia terbentuk dari ketiga lapisan ini.
1)      Ektoderm membentuk epidermis kulit dan sistem.
2)      Mesoderm membentuk rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekresi, dan sistem reproduksi.
3)      Endoderm membentuk saluran dan kelenjar pencernaan.
   Organogenesis dari ketiga lapisan diatas terjadi pada minggu keempat sampai kedelapan. Pada minggu kesembilan sampai beberapa saat sebelum lahir terjadi penyempurnaan organ pertumbuhan tubuh sehingga terbentuklah fetus (janin).
   Embrio melepaskan hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon ini terus meningkat hingga sekiar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. HCG kemudian dibawa ke ovarium untuk mempertahankan korpus luetum. Dengan demikian, korpus luteum tetap menghasilkan estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mempertahankan kehamilan.

Perkembangan embrio
   Selama berlangsungnya kehamilan, terbentuk beberapa membran kehamilan, yaitu sakus vitelinus, karion, amnion, dan alantois.

Membran kehamilan
1)      Saklus vitelinus atau kantong telur merupakan pelebaran endodermis. Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel darah dan pembuluh darah embrio. Sakus vitelinus dengan trofoblas berinteraksi membentuk korion.
2)      Korion merupakan membran terluar pada embrio. Korion membentuk vili korion yang berisi pembuluh darah. Korion dengan jaringan endometrium ibu membentuk plasenta, plasenta berperan dalam pertukaran gas , makanan, dan zat sisa antara janin dan ibu. Namun darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin karena dibatasi oleh jaringan ikat. Hanya beberapa partikel kecil dalam darah saja yang dapat melewati jaringan ikat tersebut, contoh virus dan bakteri.
3)      Amnion merupakan kantong berisi cairan tempat embrio berada. Amnion berguna melindungi janin dari tekanan, benturan, atau perubahan suhu yang drastis.
4)      Alantois merupakan membran pembentukan tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan janindengan plasenta pada endometrium ibu. Tali pusar berguna menyalurkan zat makanan dan oksigen dari ibu serta mengeluarkan zat sisa yang dihasilkan janin untuk dibuang.
   Pada saat usia kehamilan mencapai tiga puluh delapan minggu, bayi siap dilahirkan. Proses persalinan diawali dengan kontraksi uterus yang dipengaruhi oleh hormon-hormon berikut.
1)      Estrogen dihasilkan oleh plasenta
2)      Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin
3)      Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin.
   Selain ketiga hormon tersebu, korpus luteum pada ovarium juga menghasilkan hormon relaksin. Hormon itu berfungsi untuk melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul. Adanya perubahan hormonal dan kontraksi otot mengakibatkan serviks membuka. Setelah selaput amnion pecah dan cairan di dalamnya keluar, tidak lama kemudian bayi segera lahir.
   Setelah bayi terlahir, ASI biasanya sudah diproduksi dalam kelenjar payudara. Pertumbuhan awal kelenjar payudara dipengaruhi oleh hormon mammotropin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis ibu dan plasenta janin. Plasenta juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron memengaruhi perkembangan fisik kelenjar payudara. Hormon lain yang memengaruhi sekresi ASI yaitu prolaktin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Hormon iniberfungsi meningkatkan sekresi ASI pada minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi. ASI pertama kali yang dikeluarkan adalah berwarna kuning disebut kolostrum. Kolostrum mengandung zat antibodi dan protein yang tinggi.
   ASI lebih unggul dibandingkan susu formula. Adapun keunggulan dari ASI dibanding susu formula sebagai berikut.
1)      ASI mengandung antibodi
2)      ASI mengandung nutrisi lengkap
3)      ASI lebih bebas dari kontaminasi bakteri
4)      ASI mengandung enzim lipase untuk mempermudah penyerapan sari makanan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Laporan wawancara budidaya ikan konsumsi ( ikan lele )

Tegak kaki dan diagnose kepincangan kuda-sapi

MATERI KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH LENGKAP

Kasus Cystolithiasis Akibat Infeksi pada Anjing

Prolapsus Bola Mata yang Disertai Miasis pada Anjing

Konsep Pengolahan Limbah

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request