UJI LEMAK pada TEPUNG

dp19 pntk


Uji Lemak

Bab l

A.      Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang berfungsi menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas setiap harinya. Oleh karena itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kadar lemak dalam bahan makanan.
B.      Rumusan Masalah
Bagaimana menguji kandungan lemak dalam bahan makanan?
C.      Tujuan
Mengetahui zat makanan yang mengandung lemak.
D.      Manfaat
Dapat mengetahui kandungan lemak dari zat makanan yang diteliti.
Bab II

DASAR TEORI
Lemak senyawa organik yang mengandung unsur C, H, O (Karbon, Hidrogen, Oksigen). Kebutuhan lemak untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan. Namun kebutuhannya tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak dar pada orang dewasa, untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas koran/kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak.
Bab III

METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan :
1.       Lumpang porslin dan penumbuknya
2.       Pengaduk
3.       Kertas koran
4.       Air (Aquades)
5.       Larutan tepung trigu
Cara Kerja :
1.       Haluskan tepung tridu pada lumpang porslin,
2.       Setelah halus tambahkan dengan air (aquades) hingga terbentuk larutan,
3.       Setelah itu oleskan larutan tepung trigu di kertas koran,
4.       Tunggu beberapa saat terlebih dahulu hingga kering,
5.       Setelah kering, amati apakah kertas koran tersebut terdapat noda transparan.
HASIL PENELITIAN
Dari uji praktikum yang sudah dilakukan kelompok kami, dapat dilihat bahwa kertas koran yang telah di olesi larutan tepung trigu tidak memiliki noda transparan. Hal itu berarti tepung trigu tidak mengandung lemak.

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa bahan makanan tepung trigu tidak mengandung lemak karena kertas koran yang digunakan tidak terdapat noda transparan.
 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perencanaan Menghadapi Musim Kemarau Sistem Penggembalaan Terbuka Secara Komersial

dp19 pntk
 meskipun beriklim tropis lembab namun kekeringan sering terjadi di kalimantan dan daerah lain di Indonesia. dalam konteks tropis yang lembab, kekeringan mengacu pada periode ketika hanya sedikit atau tidak ada hujan selama tiga bulan atau lebih. ada beberapa opsi yang dapat diambil oleh peternak untuk memastikan sapi mampu melewati masa kekeringan. menjual sapi induk sapi yang tidak subur atau memiliki masalah kelahiran dan masalah pengasuhan pedet, serta yang memiliki temperamen buruk harus segera diafkir atau dijual dengan sapi pejantan yang berkinerja buruk. rencanakan untuk memanfaatkan pedok "cadangan" peternakan sapi dengan lahan berlebih mungkin memiliki pedok yang biasanya tidak dimanfaatkan untuk rotasi penggembalaan. pedok harus disiapkan untuk penggunaan strategis selama masa kekeringan. simpan pakan silase dan hijauan kering (hay) yang disimpan merupakan metode paling umum untuk melewati masa-masa kering di seluruh dunia. silase dapat dibuat dan disimpan di daera...
selengkapnya »

Berapa Luas Lahan Yang Dibutuhkan untuk Menggembalakan Sapi di Perkebunan Sawit

dp19 pntk
 usia perkebunan sawit intensitas grazing (ha/AE) perbedaan faktor cahaya kategori stock sapi kering dengan usia (bulan) 18+, dengan bobot (kg) 350+, AE 1. dengan stocking rate rekomendasi rendah  7 hektar/AE sedangkan maksimal 4.  usia perkebunan sawit intensitas grazing (ha/AE) perbedaan faktor cahaya sapi laktasi usia 30+, bobot 380+, AE 1,5. stoking rate rekomendasi rendah 10,5 sedangkan maksimal 6 hektar/AE.  usia perkebunan sawit intensitas grazing (ha/AE) perbedaan faktor cahaya  pejantan usia 24+, bobot 450+, AE 1,5. stoking rate rekomendasi rendah 10,5 sedangkan maksimal 6 hektar/AE.  usia perkebunan sawit intensitas grazing (ha/AE) perbedaan faktor cahaya  sapi sapihan usia 3-6, dengan bobot 80-120, AE 0,6. stoking rate rekomendasi rendah 4,2 dengan maksimal 2,4 hektar/AE.  usia perkebunan sawit intensitas grazing (ha/AE) perbedaan faktor cahaya  grower usia 7-12, bobot 120-250, dengan AE 0,75. stocking rate rekomendasi rendah 5,3 d...
selengkapnya »

Makalah atau Laporan Osmosis Pada Telur

dp19 pntk
Image
MAKALAH OSMOSIS PADA TELUR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A.    LatarBelakang B.     Rumusan Masalah C.   Tujuan D.   Manfaat BAB II PEMBAHASAN A.    Kajian Teori B.   Alat dan Bahan C.   Cara Kerja D.   Hasil Pengamatan dan Pembahasan BAB III PENUTUP A.    Kesimpulan B.    Saran BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang      O smosis sering disalah pahami oleh mahasiswa. Sebagai salah satu contoh misalnya konsep yang menerangkan bahwa osmosis adalah peristiwa yang merupakan kebalikan dari peristiwa difusi. Kesalahan terjadi ketika memahami bahwa osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane semipermeabel semata. Pada pemahaman seperti ini tidak memperhatikan molekul mana yang bergerak? jika diperhatik...
selengkapnya »

Data Apa Saja yang Bisa Dihasilkan Oleh Teknologi RFID dalam Industri Peternakan

dp19 pntk
 penggunaan teknologi RFID menyediakan informasi komprehensif yang bermanfaat, baik untuk peternak maupun pemerintah dan bisa memberikan gambaran nyata tentang kondisi ternak di lapangan detail output data teknologi RFID yang dapat disajikan lingkup dan fitur data awal data dapat disajikan data breed dan jenis kelamin sapi data class, status, dan skor kondisi tubuh data kandang, paddock, dan blok data kelompok dan koloni data bahan baku pakan data tambahan pakan data konsentrat dan hijauan data semen baku data petugas breeding data vitamin dan obat data diagnosa penyakit kondisi hasil treatmen data pelanggan dan penyuplai lingkup dan fitur aktivitas breeding data dapat disajikan data pengiriman timbangan awal pengaturan populasi kelompok pemetaan data koloni pembaruan skor kondisi tubuh koloni pemberian pakan treatmen mutasi individu dan koloni timbangan ulang pemeriksaan organ reproduksi penerimaan semen beku sinkronisasi oestru pelaksanaan inseminasi buatan pemeriksaan kebuntinga...
selengkapnya »

Prolapsus Bola Mata yang Disertai Miasis pada Anjing

dp19 pntk
 Prolapsus atau proptosisbulbus oculimerupakan kondisi bola mata yang keluar dari rongga mata (Mitchell 2008). Prolapsus bola mata dapat disebabkan karena trauma kecelakaan atau berkelahi sehingga mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbital. Prognosis pada kejadian prolapsus bulbus oculi dinyatakan baik apabila mata masih dapat melihat, propotosis ringan, durasi singkat, tidak mengalami hyphema, kerusakan muskulus ekstraokuler ringan, dan pemeriksaan fundus normal (Fossum 2019). Pengangkatan keseluruhan bola mata atau enukleasi dilakukan jika mata mengalami kebutaan dan nyeri yang sudah tidak dapat diterapi, pertumbuhan tumor pada bola mata dan jaringan disekitarnya, kerusakan jaringan mata yang meluas, serta supurasi pada mata (Mitchell 2008). Berdasarkan ras, anjing brachycephalic (kepala pendek dan lebar) termasuk Shih Tzu, Pekingese, English Bulldog, French Bulldog, Boston Terrier dan Pug memiliki faktor predisposisi terhadap prolapsus bo...
selengkapnya »

Tegak kaki dan diagnose kepincangan kuda-sapi

dp19 pntk
Image
                Kuda dan sapi memiliki kesamaan berat yaitu berat tubuh depan > tubuh belakang (60:40). Bobot badan kuda > sapi (size sama), panjang ekstremitas kaki kuda > sapi, intensitas kepincangan sapi > kuda, ciri khas terakhir adalah tegak kaki kuda > sapi. Posisi berdiri normal hewan berdiri tegak dengan ke-empat kakinya berbentuk segi empat. Sikap diam hewan berdiri tegak dengan ke empat kakinya berbentuk segitiga.                 Inspeksi diam dilihat posisi kepala dengan penompangan leher dan badan. Kesimetrisan tegak telinga dan dudukan kepala, serta bahu dari scapula sampai metacarpus. Posisi kedua kaki depan dari os radius ulna sampai kuku. Kaki depan dari scapula sampai kuku dilakukan pemeriksaan dengan sudut kaki depan dengan dasar lantai lebih tegak. Garis tegak lurus dari sendi putar di scapula tarik ga...
selengkapnya »

PATOGENESIS DAN GEJALA KLINIS C. PARVUM

dp19 pntk
Image
  Patogenesis   Interaksi pertama C. parvum adalah invasi sel epitel mukosa. Peristiwa yang terjadi tergantung pada daya tahan parasit dan status imun inang. (Caccio et al . 2014 dalam Apsari 2014). Menurut hasil penelitian Apsari (2014), ookista Cryptosporidium yang tertelan oleh inang akan mengalami eksitasi dan mengeluarkan sporozoit setelah mencapai lumen usus halus. Sprozoit akan melekat pada sel epitel, kemudian melakukan invasi menggunakan beberapa ligand dan protein khusus. Proses invasi ini menyebabkan pemendekan villi usus dan proliferasi sel infiltrat yang berada di bawah lapisan epitel. Perlekatan sporozoit yang dimediasi ligand-reseptor memicu aktin sitoskeleton membentuk vakuola parasitoporus yang berperan dalam perkembangan parasit dan mengeluarkan efek dari inang dan sel disekitarnya. Kapsul parasitoporus membungkus tropozoit dan schizont yang merupakan derivat dari mikrovilli, kemudian menyatu dengan inang. Apikal sitoplasma dari sel epitel kemudian dib...
selengkapnya »

Translate

Pageviews last month

terima kasih

jangan lupa datang kembali, komen, dan request