UJI KOMPOSISI URINE
Bab l
A.Rumusan Masalah
1.
Berapa pH urine ?
2.
Apakah urine tersebut mengandung amonia ?
B.Tujuan
1.
Untuk mengetahui pH urine.
2.
Untuk mengetahui apakah urine mengandung
amonia.
Bab II
Landasan Teori
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul
sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan
tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana
komunikasi olfaktori.
Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti
racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai
zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut
berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun
akan mengandung bakteri.
Namun jika urine berasal dari ginjal dan saluran kencing
yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang
dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan
zat yang steril Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi.
Bab III
METODE PRAKTIKUM
A.
Alat
dan bahan
1.
Tabung reaksi 2 buah
2.
Rak tabung reaksi
3.
Kertas indikator pH universal
4.
Pembakar spiritus
5.
Korek api
B.
Cara
kerja
Cara mengukur
pH urine
1.
Masukkan kertas indikator pH universal ke dalam
urine
2.
Amati perubahan warna yang terjadi
3.
Cocokkan warnanya dengan standar pH
Cara mengidentifikasi
kandungan amonia dalam urine
1.
Masukkan urine kedalam tabung reaksi secukupnya
2.
Panaskan urine dala tabug reaksi tersebut
menggunakan pembakar spiritus
3.
Identifikasi bau yang timbul
Bab III
Kesimpulan
Dalam
data tersebut bahwa urine tersebut ber
pH 7 karena pada kertas indikator menunjukkan warna jingga dan hijau tua . lalu
berbau menyengat dan tidak sedap itu berarti urine tersebut dapat dinyatakan
mengandung amonia.

Comments
Post a Comment